SEBANYAK 306 siswa SMK Negeri 4 Batam mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun 2018.
Kepala SMKN 4 Batam, M Taher mengatakan ada tiga ruangan yang dipergunakan untuk pelaksanaan ujian. Tiap ruangan memiliki 40 komputer dan digunakan untuk tiga sesi ujian.
“Ini kali ketiga kami gelar UNBK. Semoga tidak ada kendala sampai hari terakhir,” ujarnya awal pekan ini.
Siswa yang mengikuti UNBK diberi waktu dua jam untuk selesaikan soal-soal. Ujian dilaksanakan selama empat hari. Hari pertama ujiannya yaitu mata pelajaran Bahasa Indonesia. Berikutnya matematika, kemudian Bahasa Inggris, dan terakhir Kejuruan.
Pelaksanaan UNBK tingkat SMA/sederajat di Kota Batam pada hari pertama dinilai berjalan lancar. Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau, Muhammad Dali mengatakan kesiapan sudah matang baik dari siswa, pengawas, sarana komputer, jaringan internet, maupun daya listrik.
“Alhamdulillah semua lancar. Di Sagulung sebetulnya ada jadwal pemadaman listrik karena perbaikan jaringan oleh PLN. Tapi mereka tunda pemadamannya demi ujian. Sehingga siswa tidak terganggu ujiannya,” kata Dali ketika meninjau UNBK di SMKN 4 Batam di Sekupang.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kepri, jumlah SMP dan SMA sederajat yang melaksanakan UNBK di Kepri baru 41 persen. Namun angka tersebut sudah meningkat dari tahun sebelumnya, 36 persen.
Kendala utama dari pelaksanaan UNBK di Kepri adalah keterbatasan sarana dan prasarana komputer. Selain itu juga belum semua wilayah di Kepri memiliki akses internet.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kepri, Arifin Nasir mengatakan ada 130 sekolah setingkat SMA yang mengikuti UNBK tahun ini. Sedangkan 118 sekolah masih menggunakan sistem manual dengan kertas dan pensil (UNKP).
“Yang melaksanakan UNBK tahun ini 130 sekolah. Terdiri dari 48 SMA, 22 MA (madrasah aliyah), dan 60 SMK (sekolah menengah kejuruan). Jumlah sekolah yang laksanakan UNBK mandiri ada 115 sekolah, dan yang menumpang di sekolah lain ada 15 sekolah,” kata Arifin.
Sumber : Media Center Batam