MARAKNYA kasus berita palsu (hoax) di media sosial dalam Pemilu presiden Amerika Serikat, telah mendorong facebook mengeluarkan fitur anti-hoax.
Fitur ini untuk pertama kalinya akan dirilis bagi pengguna facebook di Jerman.
Fitur anti hoax muncul setelah sebelumnya Facebook dikritik menjadi tempat beredarnya berita palsu yang mempengaruhi hasil pemilu presiden Amerika Serikat. Pemerintah Jerman juga mengungkapkan kekhawatiran hal serupa akan berulang di pemilu mereka tahun ini.
Dengan fitur anti-hoax, pemilik akun di laman pertemanan facebook dapat menandai berita-berita bohong.
Berita yang telah ditandai ini, selanjutnya akan diteruskan oleh facebook ke pihak ketiga yang bisa memastikan kebenaran/ kebohongan informasi tersebut.
Pihak ketiga yang dimaksud adalah ‘Correctiv’, sebuah lembaga non-profit Jerman yang mengembangkan jurnalisme investigatif. Merekalah yang akan mengecek fakta yang beredar di linimasa.
Seperti dikutip dari BBC, berita yang dianggap bohong itu selanjutnya akan ditandai sebagai ‘diperdebatkan’. Fitur anti-hoax ini telah dijanjikan facebook sejak Desember lalu.
“Kami sudah menjanjikan ini bulan lalu. Dan kami akan memasangnya dalam beberapa pekan ke depan, untuk pengguna facebook di Jerman,” demikian rilis Facebook, Minggu (15/1) kemarin.