TURIS asal Singapura dan Malaysia memenuhi hampir seluruh hotel di Batam.
Bahkan ada beberapa hotel yang terpaksa menolak tamu karena semua kamar sudah terisi. Salah satunya dialami Allium Hotel yang sudah penuh sejak Jumat (16/2) malam.
Asisten Public Relation Manajer Allium Hotel Yossie Christy Thenu mengaku bahwa momen libur Imlek memang menjadi daya tarik tersendiri. Bahkan sudah ada pesanan masuk sebanyak 70 persen untuk libur Imlek sejak akhir 2017.
“Kami fully booked sejak kemarin malam. Sampai overbooked, banyak tamu walk in yang ditolak karena tidak muat lagi,” kata Yossie ketika dihubungi, Sabtu (17/2).
Umumnya tamu yang memenuhi hotel adalah turis asal Singapura dan Malaysia.
Momen Imlek memang menjadi masa libur panjang untuk masyarakat Singapura dan Malaysia.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Reatoran Indonesia (PHRI) Badan Pimpinan Cabang (BPC) Batam Muhammad Mansyur menambahkan, momen Imlek menjadi pertanda baik pada tahun ini. Peningkatan pengunjung yang cukup signifkan dibanding Imlek tahun lalu diharapkan semakin meningkat ke depannya.
Demikian juga dengan dukungan pemerintah. Baik Pemerintah Kota (Pemkot) Batam maupun Badan Pengusahaan (BP) Batam untuk memajukan pariwisata sehingga berdampak pada kunjungan dan lama menginap di hotel.
“Semua hotel di Batam penuh selama dua hari ini. Perubahan itu untuk Januari cukup baik dibanding tahun lalu, meski belum merata,” ujar Mansyur.
Ia mengingatkan bahwa meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke Batam harus dibarengi dengan peningkatan kualitas pelayanan kepada tamu. Kasus atau permasalahan yang bersentuhan langsung dengan pelayanan terhadap tamu harus segera ditangani.
Dengan begitu, tamu yang hadir tidak jera untuk kembali ke Batam.
Kepadatan yang terjadi di pelabuhan dan adanya para turis yang harus lama menunggu untuk masuk dan sebagainya, masih menjadi pekerjaan rumah yang secepatnya harus terselesaikan.
“Kami ingin hal-hal seperti itu segera mendapat perhatian. Batam memang bergairah, tapi masih ada yang harus segera diperbaiki,” tegas Mansyur.
(*)