PADA akhir tahun 2019 lalu, Bandara Internasional Hang Nadim Batam membuka rute penerbangan Batam-Shenzhen, Tiongkok dengan sistem carter. Ada tiga kali penerbangan pulang pergi setiap pekannya, masing-masing membawa sekitar 140 penumpang dalam tiap penerbangan.
Sebelumnya, sistem serupa juga pernah dijalankan beberapa tahun sebelumnya. Kala itu tidak hanya penerbangan dari Tiongkok saja, namun juga penerbangan Batam-Korea Selatan (Korsel).
Akan tetapi, kondisi tersebut tidak berlanjut ke tahap selanjutnya, justru berhenti seiring dengan berakhirnya kerja sama sesuai dengan waktu yang ditentukan. Padahal harapan agar proses tersebut berkembang hingga memungkinkan hadirnya penerbangan reguler ramai disuarakan, khususnya dari stakeholder pariwisata yang mendapatkan manfaat dari kerja sama tersebut.
Harapan serupa kembali mengemuka ketika kerja sama penerbangan Batam-Shenzhen yang digagas Lion Air Group dan Eco Indo Tour and Travel dibuka.
Direktur Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suwarso menjelaskan, peluang hadirnya rute reguler Batam-Shenzen tetap terbuka. Akan tetapi, perlu beberapa syarat agar hal tersebut menjadi kenyataan. Salah satunya adalah statistik minat penumpang akan rute tersebut.
Saat ini, rute tersebut tengah dievaluasi oleh Kementerian Perhubungan. Dalam waktu antara tiga sampai enam bulan ke depan, akan diamati kecenderungan dari penerbangan tersebut, apakah layak untuk ditingkatkan menjadi terjadwal secara reguler atau tidak.
“Syarat utamanya harus melihat jumlah penumpangnya juga, kalau banyak peminatnya bisa saja jadi reguler. Tapi itu yang menentukan Kementerian Perhubungan, kan sekarang masih dievaluasi,” kata Suwarso saat ditemui di Batam Centre, Batam pada Jumat (17/1) siang.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Kepri, Buralimar mengaku senang dengan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) asal Tiongkok di Kepri. Saat ini posisi Tiongkok berada di urutan ketiga dibawah wisman Singapura dan Malaysia.
Peningkatan tersebut pasti akan bergerak positif, kalau nantinya rute reguler Batam-Shenzhen bisa terealisasi. Sejauh ini, Wisman asal Tiongkok dan negara-negara lain datang ke Batam melalui negara tetangga Singapura yang memang menjadi magnet di wilayah ASEAN.
*(bob/GoWestId)