ADA banyak hal yang bisa merusak mood atau suasana hati. Jika rasa itu berlanjut seolah tak mau pergi, mungkin inflamasi atau peradangan lah penyebabnya.
Riset menemukan, peradangan bisa memengaruhi suasana hati. Karena itu, penting untuk mengetahui cara mencegahnya.
Peradangan akut adalah bagian dari respons normal sistem kekebalan tubuh terhadap cedera atau infeksi. Ini membantu dalam proses perbaikan jaringan tubuh.
Tetapi ketika peradangan menjadi kronis, saat itulah masalah kesehatan dimulai. Sebagai efek, suasana hati pun bisa. terdampak.
Peradangan kronis dapat terjadi jika penyebab akut peradangan dibiarkan saja tidak diobati. Penyakit autoimun juga bisa menyebabkan respons imun tubuh serba salah.
Selain itu paparan jangka panjang terhadap alergen, udara yang tercemar, atau iritan lain seperti bahan kimia industri juga dapat menyebabkan peradangan berkelanjutan.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Brain, Behavior, and Immunity pada tahun 2018, peradangan dan kondisi mental negatif bisa jadi berhubungan. Penulis utama studi Jennifer Graham-Engeland, profesor kesehatan perilaku di Penn State, mengatakan, penelitian ini adalah yang pertama menguji hubungan antara suasana hati sesaat, dan bukti adanya peradangan.
Para peneliti mengungkap, mood negatif berulang yang ditemukan sepanjang hari dari waktu ke waktu dikaitkan dengan peningkatan kadar biomarker inflamasi. Seperti protein C-reaktif (CRP), yang terkait dengan penyakit kardiovaskular.
Guna lebih memahami hubungan antara suasana hati buruk dan peradangan kronis, para peneliti Penn State merekrut 220 peserta untuk ambil bagian dalam studi Effects of Stress on Cognitive Ageing, Physiology, and Emotion (ESCAPE). Peneliti meminta peserta mengamati emosi setiap hari selama periode dua minggu.
Peneliti juga mencocokkan penilaian suasana hati masing-masing peserta dengan pengambilan darah untuk mengukur biomarker inflamasi. Mereka menemukan, laporan mood negatif secara konsisten dikaitkan dengan tingkat peradangan yang lebih tinggi di dalam tubuh.
Temuan ini juga mengonfirmasi penelitian sebelumnya yang menunjukkan kaitan antara penyakit mental dan peradangan. The Psychiatric Times menulis, respons imun yang dibajak mengakibatkan peradangan kronis juga bisa menjadi faktor penyebab timbulnya penyakit mental.
Tak perlu khawatir, ada beberapa langkah yang bisa Anda coba untuk menyembuhkan dan mengurangi peradangan kronis. Dimulai dengan asupan.
Sayuran berdaun hijau, ikan berlemak seperti tuna dan salmon, buah beri, minyak zaitun, dan tomat dianggap sebagai makanan anti-inflamasi. Untuk menangkal peradangan kronis, Anda perlu meningkatkan kesehatan usus. Caranya dengan konsumsi probiotik.
Biasakan juga menerapkan kebiasaan yang mengurangi stres secara teratur. Olahraga, yoga, meditasi, dan waktu di alam terbuka bisa membantu meredakan stres dan membantu Anda relaks.
Jika khawatir akan peradangan, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter. Untuk mengatasinya lebih lanjut, Anda bisa minta rekomendasi suplemen antiinflamasi tertentu–biasanya berbahan kunyit, atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen atau aspirin.
Dalam beberapa kasus yang serius, steroid diresepkan untuk jangka waktu tertentu agar peradangan terkendali.
Efek mental dan fisik dari peradangan kronis dapat berdampak serius pada kesehatan. Namun, seperti disinggung di atas, gaya hidup dan intervensi medis bisa membantu menenangkan sistem kekebalan tubuh. Alhasil, mengurangi kemungkinan penyakit kronis atau perubahan suasana hati dari waktu ke waktu.
Namun, jika mengalami suasana hati buruk dan tidak dapat menemukan penyebabnya, mungkin sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui apakah ada kondisi kesehatan yang mengganggu suasana hati.
Sumber : healthonline