PILJADA DKI Jakarta pada 15 Pebruari 2017 diperkirakan akan berlangsung dua putaran karena tidak ada pasangan calon gubernur DKI Jakarta yang mampu meraih lebih dari 50 persen dari jumlah suara yang sah.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta memang belum menetapkan hasil akhir peroleh suara ketiga pasangan calon yakni Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
KPU masih memerlukan waktu untuk menghitung suara secara manual dan dilakukan secara berjenjang mulai tingkat kecamatan, kota hingga provinsi.
Sejumlah lembaga survei pemilu pada Rabu sore mulai mengumumkan perolehan hasil hitung cepat yang menempatkan Ahok-Basuki di peringkat pertama disusul Anies-Sandiaga, sedangkan Agus-Sylviana di peringkat buncit.
Hitung cepat Indikator Politik Indonesia pada menunjukkan Agus-Sylvi mendapat perolehan suara 17,28 persen, Basuki-Djarot 43,16 persen dan Anies-Sandi 39,56 persen.
Sementara itu, PolMark mengumumkan bahwa Agus-Sylvi mendapat perolehan suara 17,96 persen, Basuki-Djarot 42,27 persen dan Anies-Sandi 39,77 persen.
Sedangkan lembaga survei LSI menyebutkan Agus-Sylvi mendapat perolehan suara 16,87 persen, Basuki-Djarot 43,22 persen dan Anies-Sandi 39,91 persen. LSI Direktur Riset Lembaga Konsultan Politik Indonesia (LKPI) Tatak Ujiyati mengatakan, berdasarkan survei “exit poll” (wawancara usia memilih) pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno tidak hanya didukung pemilih dari partai pengusungnya saja, tapi juga dari partai lain. ***