DATA terbaru yang diterima Perhimpunan Pertanian Indonesia (Perhepi), negara kita masih menjadi produsen kelapa sawit terbesar di dunia. Tempat kedua diduduki Malaysia.
Ketua Umum Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) Bayu Krisnamurthi seperti dikurip dari laman kumparan.com, sabtu (4/02) mengungkapkan Indonesia masih menguasai market share produk kelapa sawit di dunia. Setelah itu disusul Malaysia.
“Untuk dunia Indonesia 2017 masih sekitar 45 persen bahkan mungkin bisa 47 persen dan itu terbesar di dunia. Malaysia sekitar 40-41 persen sangat potensial,” kata Bayu saat ditemui di kawasan Jonggol, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (4/2).
Pencapaian kinerja sawit di tahun 2016 faktanya tidak secerah di tahun 2015. Di tahun 2016, produksi Crude Palm Oil (CPO) Indonesia mencapai 31,5 juta ton dan PKO sebesar 3 juta ton. Total keseluruhan adalah 34,5 juta ton. Angka ini turun 3 persen dibandingkan pencapaian tahun 2015 dimana produksi CPO mencapai 32,5 juta ton dan PKO 3 juta ton.
Menurut Bayu Indonesia perlu kembali meningkatkan produksi sawitnya. Program pengembangan sawit tahun ini perlu didukung pemerintah baik dari sisi kebijakan maupun teknis.
“Paling tidak sebagai awal untuk menata sistemnya karena itu bukan hanya sekedar replanting tapi juga bagaimana sistem dukungannya, verifikasinya, masalah lahan, bibit dan lain-lain. Kalau bisa tahun ini 10 sampai 20 ribu hektare mungkin tahun depan bisa lebih besar lagi.Alokasi dananya pun lebih besar lagi,” paparnya.
Dengan kebutuhan lahan yang cukup besar dan peningkatan target produksi, Bayu memprediksi tahun ini pola tanam akan bergeser dari Sumatera ke Kalimantan. Pulau Kalimantan dianggap masih memiliki ruang yang cukup besar bagi pengembangan perkebunan sawit.
“Karena produksi akan bergeser dari Sumatera ke Kalimantan sebentar lagi,” sebutnya.
(dha/int)