POLISI menggerebek rumah jagal di kota Shunjiang, China. Di sana, ditemukan ratusan kucing dibantai. Kemudian, dagingnya dijual sebagai daging kelinci.
Polisi menemukan hampir satu ton daging kucing yang masih segar dan beku.
Dilansir dari Reuters, Selasa (29/11) kemarin, polisi menggerebek tiga lokasi terpisah sebagai tempat penyimpanan daging, penyimpanan es dan rumah jagal.
Beberapa kucing domestik ditemukan mengambang di air. Kucing-kucing itu dibunuh dengan cara ditenggelamkan. Beberapa kucing lainnya juga ada dalam mesin perontok rambut. Yang masih hidup, berada di dalam karung untuk menunggu dibantai.
Penggerebekan ini didapat pihak berwenang di Chengdu setelah menerima informasi dari relawan Chengdu Aizhijia Animal Rescue Center yang didirikan oleh perempuan bernama Chen.
Chen menulis di akun Weibo-nya :
“Sebuah hari untuk mengingatkan dan sebuah hari untuk merasakan sakit dan benci.”
Huang Pingfu, sang operator jagal mengatakan bahwa yang dilakukannya itu bukan hal ilegal.
“Apa yang salah dengan saya membeli dan menjual kucing?” katanya saat ditanya apakah kucing dijual sebagai daging kelinci. Demikian seperti dikutip dari Global Times dan dilansir oleh The Street Times.
Sementara di laman Daily mail disebutkan Huang membunuh lebih dari 100 kucing sehari lalu dijual ke pedagang daging, tukang daging dan restoran sebagai daging kelinci.
Huang mendapat keuntungan per hari mencapai 3000 yuan atau sekitar Rp5,9 juta. Bayangkan, dia sudah menjual kucing selama lebih dari 20 tahun.
Ratusan kucing lainnya yang masih hidup dikirim ke Guangxi Zhuang, kawasan China bagian selatan, dengan harga grosir 32 yuan per kucing.
Kucing yang berhasil diselamatkan dari rumah jagal itu dilaporkan telah dikirim ke tempat penampungan perlindungan hewan.
Sayangnya, Cina tak punya payung hukum untuk menghentikan perdagangan daging kucing. ***