REGINA Mustafa menjadi Muslim pertama yang mencalonkan diri menjadi wali kota di Amerika Serikat (AS). Tepatnya di Kota Rochester, negara bagian Minnesota.
Ia mengaku menerima teror pembunuhan secara online lewat Google+.
Mustafa mencalonkan diri sebagai Wali Kota Rochester, yang terletak sekitar 160 km dari Minneapolis. “Saya tidak tahu siapa peneror itu, apakah orang tersebut berada di dekat atau di seluruh negeri,” jelas Mustafa seperti dilansir Aljazeera, Kamis, (15/2).
Melalui Twitter-nya, Mustafa mengatakan, “Ancaman ini tidak akan menggangguku, tapi ancaman apa pun harus dilakukan dengan serius. Tidak ada orang yang ingin terancam ketika ingin melayani masyarakat mereka,” katanya seperti dikutip dari jawapos.com.
Di Rochester, hampir 12 ribu dari 114 ribu populasi beragama Islam.
Sebagai tanggapan atas ancaman tersebut, The Council on American-Islamic Relations (CAIR) meminta polisi untuk menyelidiki masalah tersebut.
“Kami mendesak otoritas penegakan hukum negara bagian dan federal untuk menyelidiki ancaman kekerasan yang menargetkan anggota komunitas minoritas yang ingin mengambil bagian dalam proses politik negara kami,” kata Direktur Eksekutif CAIR Minnesota, Jaylani Hussein.
Menurut sebuah laporan di Star Tribune, ini bukan sekali Mustafa menerima perlakuan rasis. Pernah, seorang pria mendatanginya di sebuah kedai kopi tahun lalu dan menyuruhnya untuk pulang ke rumah saja.
Departemen Kepolisian Rochester mengatakan kepada The Independent bahwa pihaknya sedang menyelidiki insiden tersebut. Namun karena ancaman tersebut secara langsung tidak ditujukan kepada Mustafa, akan sulit untuk menuntut orang tersebut.
(*)