BANYAK produk yang dihasilkan oleh para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Batam. Tapi, produk mereka dinilai masih kalah dalam persaingan dibanding produk dari luar Batam.
Ada lima hal yang dianggap menjadi permasalahan usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kota Batam. Kelimanya yaitu packaging atau pengemasan, pelatihan, pemasaran, pendanaan, dan tempat pameran.
“Kalau soal produk kita gak kalah sama daerah lain. Banyak produk unggulan yang bisa diangkat ke pasar. 12 kecamatan semua punya unggulan,” kata Ketua Tim Penggerak PKK kota Batam, Marlin Agustina Rudi seperti dikutip dari laman batam.go.id saat pembukaan bazar STQ VI Kota Batam di Dataran Engku Putri Batam Centre, Jumat (7/4) sore kemarin.
Menurut Marlin, produk unggulan dari warga Batam ini beragam. Mulai dari kuliner sampai batik motif khas Batam. Tapi sebagian besar belum dikemas dengan baik. Sehingga dalam pemasarannya belum maksimal.
“Padahal packaging ini penting. Orang membeli barang itu kan pertama dilihat dulu, kalau menarik mata baru dicicip rasanya,” katanya lagi.
Oleh karena itu, Marlin berharap Pemerintah Kota Batam beri bantuan untuk pengembangan UMKM. Baik dalam hal pengemasan, pemasaran dan tempat promosi produk, maupun pelatihan bagi wirausahawan.
Menjawab hal ini, Walikota Batam, Muhammad Rudi mengatakan bahwa akan segera bahas dengan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Batam.
“Karena permintaannya itu-itu saja maka kita dudukkanlah nanti dengan dinas koperasi,” kata Rudi.
Di lain kesempatan, Asisten Deputi Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKM, Talkah Badrus mengatakan jika pengembangan Kota Batam diarahkan pada industri pariwisata, maka usaha terkait kuliner cukup menjanjikan.
“Terkait kuliner masih memungkinkan. Souvenir juga. Terutama mengangkat ciri khas lokal,” ujarnya. ***