WALI Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta kepada Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri agar tidak dicalonkan sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Permintaan itu disampaikannya saat menjadi pemateri dalam acara sekolah partai bagi calon kepala daerah yang digelar PDIP di Wisma Kinasih, Depok, hari ini, Selasa, 6 September 2016. “Mohon izin, Bu (Mega). Saya jangan dibawa (dicalonkan) ke Jakarta,” kata dia.
Risma beralasan, banyak anak-anak sekolah dasar di Surabaya yang mendukungnya takut bila dia tidak lagi menjadi Wali Kota Surabaya. “Nanti, kalau saya dibawa ke Jakarta, mereka tidak semangat lagi,” ujarnya.
Belakangan ini, nama Risma memang kerap disebut bakal mewakili PDIP dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta pada 2017. Apalagi hasil survei menunjukkan elektabilitas Risma semakin naik meski belum bisa mengalahkan calon inkumben Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Dalam kegiatan PDIP kali ini, Risma datang bukan sebagai peserta. Ia hadir sebagai pemateri untuk mempersiapkan calon-calon yang akan bertarung dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Serentak 2017.
Setelah acara selesai, Risma yang mengenakan seragam PDIP langsung berlari menuju mobilnya. “Sudah, ya… Saya telat,” kata dia.
Saat disinggung mengenai pernyataan yang disampaikan Risma kepada Megawati tersebut menandakan Wali Kota Surabaya itu tidak akan maju sebagai calon Gubernur DKI, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristianto hanya menjawab singkat. “Sudahlah, jangan diperlebar,” ujarnya sambil tersenyum. ***