NAMA Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berkali-kali disebut sebagai salah satu kandidat yang digadang-gadang bakal bersaing dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Gubernur DKI saat ini. PDIP sendiri berencana mengumumkan calon yang bakal diusung mereka di Pilkada Jakarta.
Apakah nama Risma bakal muncul?
Apa kata warga Surabaya mengenai kemungkinan pemimpinnya boyongan ke ibu kota?
Dilansir Tempo, Ghulam Bintang, 22 tahun, yang tinggal di daerah Wiyung, menyatakan ketidakrelaannya Risma dibawa ke Jakarta. Bagi dia, Risma adalah pemimpin yang mengayomi. Kepedulian Risma tentang keindahan juga membuat Surabaya menjadi kota yang indah. Ia menilai belum ada pengganti lain yang sepadan dengan sosok Risma dalam memimpin Surabaya. Itu sebabnya Bintang menjadi salah satu penentang Risma ke Jakarta.
“Enggak rela sih. Tapi enggak relanya itu karena di Surabaya ini belum ada pengganti dia,” ujar Bintang, Selasa, 20 September.
Begitu juga dengan Zeftiarani Putri, 21 tahun, warga Sidotopo Wetan, yang mengaku tidak rela melepas Risma meninggalkan Surabaya sebelum habis masa jabatannya. Dia khawatir, proyek pembangunan dan pelebaran jalan di sekitar tempatnya tinggal akan terhenti dan tidak berlanjut jika Kota Surabaya ditinggalkan Risma.
“Proyek dekat rumah saya aja belum kelar. Kalau ditinggal Risma, saya takut proyek di Surabaya enggak jalan,” kata Rani.
Dia juga meragukan proyek Pemkot Surabaya lainnya seperti di daerah Manukan dan Bulak Benteng akan selesai jika bukan Risma yang mengelola Kota Surabaya. Rani, sapaan akrabnya, menambahkan, banyak terjadi perubahan selama Risma memimpin Surabaya. Misalnya, banyak taman di Surabaya yang kotor dan tidak terawat sebelumnya. Sekarang, Surabaya punya banyak taman dengan di banyak lokasi yang bisa dikunjungi.
Berbeda dengan kedua pendapat sebelumnya, Aviva Musri Handayani, 48 tahun, warga Petemon, mengaku akan menghormati apa pun keputusan yang diambil Risma. Menurut dia, Risma adalah pemimpin yang bisa memegang amanah yang diberikan kepadanya. Bukan pemimpin yang mementingkan jabatan. “Itu kan amanah. Kalau Bu Risma memang dibutuhkan dan siap, ya enggak apa-apa.” ***