KAMU mungkin pernah sesekali menahan kentut saat sedang dikelilingi banyak orang.
Bukan cuma takut tiba-tiba muncul bau busuk, tapi juga khawatir jika nanti suaranya akan terdengar keras sampai menarik perhatian.
Alhasil, kamu malah disebut-sebut tidak sopan dan jorok karena kentut sembarangan. Pernahkah kamu bertanya-tanya, kenapa suara kentut orang bisa berbeda-beda?
Ada yang keras, pelan, bahkan tidak terdengar sama sekali. Temukan jawabannya lewat ulasan berikut ini.
Sekilas tentang kentut
MESKIPUN dianggap memalukan, buang angin alias kentut adalah suatu hal yang normal dilakukan oleh semua orang.
Ini adalah proses alami tubuh yang menunjukkan bahwa sistem pencernaan kamu berfungsi dengan baik.
Akan tetapi, tidak semua kentut itu sama, ada yang tiba-tiba muncul bau tapi tidak bersuara sama sekali. Ada pula yang kentutnya berbunyi keras, tapi tidak berbau.
Seorang ahli gastroenterologi dari University of Michigan Medicine Gastroenterology Clinic, Michael Rice, M.D, mengungkapkan bahwa rata-rata manusia menyimpan sekitar 1,5 liter gas pada saluran pencernaannya setiap hari. Semua gas ini akan dikeluarkan melalui kentut secara bertahap.
Biasanya, rata-rata manusia akan kentut dalam sehari sebanyak 14-23 kali dan cenderung tidak berbau.
Kenapa suara kentut bisa berbeda-beda?
KAMU mungkin sudah tahu bahwa bau kentut dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi sebelumnya.
Jika kamu baru saja makan kacang polong, lobak, sawi, atau nangka muda, maka tak heran jika akan langsung kentut karena semua makanan tersebut mengandung gas tinggi.
Berbeda dengan itu, suara kentut ditentukan oleh seberapa cepat dorongan gas-gas dari dalam perut untuk keluar. Selain itu, ukuran dan bentuk lubang anus juga menentukan suara kentut kamu.
Bayangkan saat kamu bermain suling. Semakin kecil dan sedikit lubang suling yang terbuka, maka akan menghasilkan nada yang tinggi dan melengking. Sementara jika kamu membuka semua lubang suling, maka nadanya akan semakin rendah dan besar.
Sama halnya dengan kentut.
Ketika kamu menahan kentut, lubang anus akan dipaksa untuk menutup sehingga gas akan keluar sedikit demi sedikit.
Akibatnya, kentut akan berbunyi nyaring dan keras, karena jalan keluar alias lubang anusnya dalam kondisi sempit.
Sementara jika kamu lebih rileks, maka lubang anus akan terbuka lebar dan membuat gas lebih mudah keluar. Suara yang dihasilkan pun cenderung lebih kecil dan bahkan bisa juga tidak terdengar sama sekali.
Keras atau pelannya suara kentut juga dipengaruhi oleh kecepatan gas yang keluar dari tubuh. Semakin cepat udara keluar dari tubuh, maka otot-otot anus akan semakin tertekan dan membuka dengan cepat. Hati-hati, hal ini menyebabkan suara kentut terdengar lebih nyaring dan keras.
Apakah saya bisa mengendalikan suara kentut sendiri?
KETIKA muncul hasrat ingin buang angin alias kentut, kamu mungkin jadi takut suaranya akan terdengar keras dan menarik perhatian banyak orang.
Ketimbang menahan kentut, sebetulnya ada trik khusus yang bisa dilakukan untuk mengantisipasinya.
Prinsipnya sama seperti saat kamu menahan buang air besar. Semakin keras usaha mengatupkan lubang anus, maka suara kentutnya justru bisa jadi lebih keras begitu kamu melonggarkan lubang anus.
Maka itu, posisikan diri kamu serileks mungkin.
Semakin tenang, otot-otot bukaan anus juga akan ikut rileks. Dengan begitu, udara dari dalam perut akan lebih mudah keluar tanpa menimbulkan bunyi yang mengganggu.
Sumber : Hellosehat