INFORMASI keliru hingga penyebaran berita bohong atau hoaks kerap dijumpai di lini masa media sosial.
Di tengah wabah pandemi COVID-19, masyarakat kerap dibuat resah dengan beragam informasi yang berkaitan dengan isu virus corona.
Hal itu disampaikan oleh Penggiat Literasi Digital, Lestari Nurhajati, pada Talk Show Info Corona yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sabtu (15/8).
“Dari data penelitian masyarakat koalisi informasi berkaitan dengan digital, hoaks di Indonesia paling banyak tentang isu sosial politik (sospol), kemudian Suku Ras Agama dan Antar golongan (SARA) dan yang ketiga berkaitan dengan kesehatan,” ungkapnya.
Menurut lestari, dengan adanya virus corona yang mewabah ini, topik kesehatan menjadi ladang yang menyuguhkan bermacam kekeliruan informasi.
Salah satunya dengan hoaks obat antivirus corona yang sempat menghebohkan masyarakat di dunia maya.
Masyarakat yang mudah mempercayai hoaks akan rentan melakukan tindakan-tindakan di luar kontrolnya.
Termasuk ikut menyebarkan kembali hoaks yang dia terima kepada orang lain.
“Penyebaran hoaks di media sosial susah kita cegah, sehingga kita harus selalu cross-check pesan-pesan tersebut, contoh dari Whats App group, kita harus bandingkan validitasnya dengan berita yang ada di media lain yang lebih akurat,” katanya.
(*)
Sumber : Kumparan