Dengan mengakses situs GoWest.ID, anda setuju dengan kebijakan privasi dan ketentuan penggunaannya.
Setuju
GoWest.IDGoWest.ID
  • Reportase
    ReportaseSimak lebih lanjut
    Kecelakaan Maut di Bundaran Dompak Tanjungpinang, Dua Pengendara Tewas
    3 jam lalu
    Disdukcapil Batam Siapkan Pencetakan KTP di Tiap Kecamatan
    3 jam lalu
    Warga Patam Lestari Resah Akibat Penimbunan Sungai
    3 jam lalu
    Polda Kepri Amankan 5 Kilogram MDMB-4EN Pinaca, Bahan Baku Ganja Sintetis
    3 jam lalu
    Ditresnarkoba Kepri Ungkap 26 Kasus dan Amankan 39 Tersangka Tindak Pindana Narkotika
    6 jam lalu
  • Ragam
    RagamSimak lebih lanjut
    Dunia Sepakbola Berduka, Diogo Jota Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan
    2 hari lalu
    Disdik Batam Catat 1.039 Siswa Belum Tertampung di Sekolah Negeri
    4 hari lalu
    Proses SPMB SD Selesai, Pemko Batam Cari Solusi Calon Siswa Tak Tertampung
    7 hari lalu
    Pemberlakuan Jam Malam untuk Pelajar di Tanjungpinang Mulai Tahun Ajaran 2025/2026
    1 minggu lalu
    Bandar Rhio Tanjungpinang, Juli 1846
    2 minggu lalu
  • Data
    DataSimak lebih lanjut
    Taman Rusa Sekupang, Batam
    7 hari lalu
    Raja Ja’far Ibn Raja Haji Fisabilillah (Yang Dipertuan Muda Riau VI)
    7 hari lalu
    Pulau Citlim, Karimun
    1 minggu lalu
    Pulau Pekajang, Lingga
    2 minggu lalu
    Pulau Combol (Tjombol)
    1 bulan lalu
  • Program
    ProgramSimak lebih lanjut
    #Full Pelayanan Publik BP Batam : Ngobrol Bareng Deputi VI, Ariastuty Sirait
    1 hari lalu
    Pelayanan Publik BP Batam : Ngobrol Bareng Deputi VI, Ariastuty Sirait #ComingSoon
    3 hari lalu
    Ngobrol Everywhere | Bicara Pelayanan Umum BP Batam Bersama Ariastuty Sirait
    4 hari lalu
    “Segudang Masalah Nelayan di Perairan Teluk Belian” | NGOBROL EVERYWHERE (Full)
    7 bulan lalu
    17
    Ngobrol Everywhere | Nelayan Bengkong dan Segudang Masalahnya
    7 bulan lalu
  • Sudah Punya Akun?
TELUSUR
  • Reportase
    • Artikel
    • Serial
    • In Depth
    • Berita Video
    • Cerita Foto
    • Live!
  • Ragam
    • Budaya
    • Pendidikan
    • Lingkungan
    • Sports
    • Histori
    • Catatan Netizen
  • Data
    • Infrastruktur
    • Industri
    • Statistik
    • Kode Pos
    • Rumah Sakit
    • Rumah Susun
    • Tokoh
    • Wilayah
    • Situs Sejarah
    • Seni
  • Partner
    • VOA Indonesia
    • BenarNews.org
  • Yang Lain
    • Tentang Kami
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Media Siber
Menyimak: Kisah Stephen Hawking yang Berbicara Lewat Komputer
Sebar
Notifikasi Simak lebih lanjut
Aa
Aa
GoWest.IDGoWest.ID
  • Reportase
  • Ragam
  • Program
  • Data
  • Reportase
    • Artikel
    • Serial
    • In Depth
    • Berita Video
    • Cerita Foto
    • Live!
  • Ragam
    • Budaya
    • Pendidikan
    • Lingkungan
    • Sports
    • Histori
    • Catatan Netizen
  • Data
    • Infrastruktur
    • Industri
    • Statistik
    • Kode Pos
    • Rumah Sakit
    • Rumah Susun
    • Tokoh
    • Wilayah
    • Situs Sejarah
    • Seni
  • Partner
    • VOA Indonesia
    • BenarNews.org
  • Yang Lain
    • Tentang Kami
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Media Siber
Sudah Punya Akun di GoWest.ID? Sign In
Ikuti Kami
  • Advertorial
© 2025 Indonesia Multimedia GoWest. All Rights Reserved.
Histori

Kisah Stephen Hawking yang Berbicara Lewat Komputer

Redaksi
Editor Redaksi 7 tahun lalu 2.3k disimak
Sebar
211
SEBARAN
ShareTweetTelegram

ILMUWAN Fisika Stephen Hawking, didiagnosa mengidap penyakit saraf langka bernama Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) sejak usia 21 tahun.

Penyakit ini telah mengubah hidupnya, karena dampaknya membuat tubuhnya tidak bisa bergerak.

Hawking juga kehilangan kemampuan berbicara pada 1985.

Saat itu, dalam sebuah perjalanan ke pusat riset CERN di Jenewa, Swiss, ia mengidap pneumonia. Hawking segera dilarikan ke rumah sakit. Ia dipakaikan ventilator lantaran kondisinya sangat kritis.

Istrinya, Jane, menolak permintaan dokter untuk mematikan alat dukungan hidup kepada Hawking. Jane ingin suaminya bertahan sebisa mungkin.

Hawking kemudian diterbangkan ke Rumah Sakit Addenbrooke di Cambridge, Inggris.

Di sana, dokter-dokter berjanji untuk menangani infeksi yang diderita Hawking. Untuk membantu Hawking bernapas, tim dokter melakukan trakeostomi, yang memaksa mereka harus membuat sebuah lubang di leher dan menempatkan pipa ke dalamnya. Sebagai konsekuensi dari tindakan ini, Hawking kehilangan kemampuan berbicara.

Untuk sementara, Hawking berkomunikasi menggunakan kartu ejaan, yang membuatnya harus bersabar dalam memilih huruf yang ingin dipakai dengan mengangkat alisnya untuk membentuk sebuah kalimat.

Hidup dengan Bantuan Komputer

Teman Hawking bernama Martin King, mengetahui kondisi buruk ini. Kebetulan dia juga sedang mengembangkan sebuah sistem komunikasi baru.

Stephen Hawking saat muda : © Dailymail

King menghubungi perusahaan asal California bernama Words Plus lantaran perusahaan ini memiliki program bernama Equalizer yang memungkinkan penggunanya untuk memilih kata dan memasukannya ke dalam komputer dengan cara mengklik sebuah alat di tangan.

King langsung berbicara dengan CEO Words Plus, Walter Woltosz, dan meminta bantuannya untuk menolong Hawking.

Woltosz sebelumnya telah menciptakan versi awal Equalizer yang telah digunakan untuk membantu ibu mertuanya, yang juga mengidap ALS dan kehilangan kemampuan berbicara serta menulis. Woltosz memenuhi permintaan King dalam membantu Hawking.

Equalizer mulanya berjalan di komputer Apple II yang terhubung ke suara sintesis buatan perusahaan Speech Plus. Sistem ini diadopsi oleh David Mason, seorang teknisi yang merupakan suami dari salah satu suster Hawking.

Mason mengintegrasikannya ke dalam sistem portabel yang bisa dipasang dalam lengan sebuah kursi roda. Dengan sistem baru ini, Hawking bisa berkomunikasi dalam rata-rata 15 kata per menit.

Kemampuan Saraf Terus Turun

Sayang, kemampuan saraf penggerak jempol Hawking, terus menurun. Padahal, saraf ini sebelumnya sangat diandalkan Hawking untuk memilih kata-kata. Pada 2008, tangan Hawking sudah terlalu lemah untuk menggunakan alat klik. Asistennya saat itu membuat perangkat baru yang disebut ‘cheek switch‘ yang dipasang pada kacamata Hawking.

Walau secara fisik adalah kacamata, alat itu dirancang agar bisa mendeteksi pergerakan otot pipi Hawking menggunakan sensor inframerah. Sejak saat itu, Hawking mulai memanfaatkan otot pipinya untuk menerima email, browsing internet, menulis buku, memilih kata, dan berbicara.

Tapi, hambatan kembali menghadangnya.

Pada 2011, kemampuannya dalam berkomunikasi terus menurun. Hawking hanya bisa membuat satu atau dua kata per menit dan membuatnya mengirim pesan ke salah satu pendiri Intel, Gordon Moore, yang berisi, “Input ucapan saya sangat, sangat lambat belakangan ini. Apakah Intel bisa membantu?”

Hawking telah mengenal Moore jauh-jauh hari. Keduanya bertemu pertama kali dalam sebuah konferensi di tahun 1997. Moore saat itu menyadari komputer Hawking menggunakan prosesor AMD.

Moore sempat membujuk Hawking untuk menggunakan ‘komputer sesungguhnya’ dengan prosesor mikro buatan Intel. Intel siap memberikan Hawking seperangkat komputer yang telah dikustomisasi dan mendapatkan dukungan teknis, juga akan terus dapat pembaruan setiap dua tahun sekali.

Dukungan dari Intel

Begitu menerima pesan dari Hawking di tahun 2011, Moore kemudian bertindak cepat dengan meminta Justin Rattner, yang kemudian menjadi CTO Intel, untuk menangani masalah itu. Rattner membentuk sebuah tim ahli di bidang interaksi manusia dan komputer dari Intel Labs.

Stephen Hawking : © cam.ac.uk

Semua anggota timnya itu dibawa Rattner ke dalam konferensi perayaan ulang tahun ke-70 Hawking di Cambridge untuk mempelajari dan menemukan solusi teknologi terhadap masalah sang fisikawan.

Kondisi kesehatan Hawking sangat buruk kala itu sehingga ia tidak dapat menghadiri acara tersebut. Ia baru bertemu tim Intel beberapa pekan setelahnya.

Cara Hawking Memilih Kata dan Berbicara

Diketahui, komputer Hawking menggunakan antarmuka dari program bernama EZ Keys, yang merupakan peningkatan dari peranti lunak versi sebelumnya dan juga dirancang oleh Words Plus. Program itu memberikannya sebuah keyboard pada layar dan algoritma prediksi kata dasar.

Kursor pada layar akan secara otomatis memindai keyboard per baris atau per kolom dan Hawking dapat memilih huruf yang diinginkan dengan cara menggerakkan pipinya untuk menghentikan kursor tersebut.

EZ Keys juga memungkinkan Hawking untuk mengendalikan mouse pada Windows dan mengoperasikan aplikasi lain dalam komputernya.

Untuk berselancar Internet, Hawking menggunakan aplikasi peramban Mozilla Firefox.

Sementara untuk menulis, dia memakai aplikasi Notepad. Bagaimana dengan webcam? Ia pakai Skype.

Setelah merancang apa saja yang harus dilakukan untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi Hawking, tim Intel itu kemudian mengimplementasikan sebuah tampilan antarmuka baru pada komputer Hawking. Namun, Hawking mengaku tidak terbiasa dengan pembaruan itu.

Pada akhir 2012, tim Intel membuat sebuah sistem yang merekam bagaimana Hawking berinteraksi dengan komputernya. Berbagai situasi Hawking direkam, mulai dari bagaimana ia mengetik, menggunakan mouse, hingga membuka window baru pada layar.

Saat mereka mengeluarkan antarmuka baru dengan bantuan asisten Hawking, Jonathan Wood, nyatanya sang fisikawan masih sulit beradaptasi juga. Hingga akhirnya, Intel berhasil mengeluarkan versi antarmuka baru yang membuat Hawking puas dan terbiasa.

Antarmuka Baru dengan Suara Orisinal

Hawking menggunakan program prediksi kata adaptif dari sebuah startup London bernama SwiftKey, yang memungkinkan dirinya untuk memilih sebuah kata setelah mengetik satu huruf saja. SwiftKey sendiri adalah perusahaan yang memimpin untuk urusan aplikasi keyboard virtual di perangkat Android.

Sistem baru ini bekerja lebih cepat dan efisien, meski Hawking harus belajar terlebih dahulu untuk membiasakan diri.

Versi antarmuka baru dari komputer Hawking itu bernama ACAT (Assistive Contextually Aware Toolkit), termasuk menu kontekstual yang menyajikan sejumlah shortcut bagi Hawking untuk berbicara, mencari sesuatu, dan membuka email.

Setelah itu, sang asisten Wood berupaya menggunakan suara komputer pertamanya dalam versi antarmuka baru itu. Untuk melakukannya, Wood harus melacak keberadaan tim orisinal Speech Plus, yang membuat model suara komputer Hawking pertama pada tahun 1988.

Suara komputer Hawking sendiri diciptakan pada awal tahun 1980-an oleh teknisi dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) bernama Dennis Klatt, yang dikenal sebagai pionir algoritma text-to-speech.

Hawking sangat terikat dengan suaranya. Pada 1988, Hawking menolak suara baru dari Speech Plus dan memintanya untuk menggantinya dengan yang orisinal.

Kini, sang fisikawan yang terkenal dengan teori alam semesta itu telah tiada. Perjuangannya dalam melawan penyakit ALS telah berakhir. Ia meninggal dunia di usia 76 tahun di rumahnya, Cambridge, Inggris, pada Kamis, 14 Maret 2018.

Meski telah tiada, teori dan inspirasi Hawking akan terus melekat sepanjang masa.

 

Sumber : Cambridge / Newsweek / Kumparan / Wikipedia

 

 

Pilihan Artikel untuk Anda

Ditresnarkoba Kepri Ungkap 26 Kasus dan Amankan 39 Tersangka Tindak Pindana Narkotika

Pengusaha Jasa Pengurusan Tranportasi (JPT) Wajib Pahami Aturan Main Kepabeanan di Batam

Tingkatkan Kinerja BP Batam Lebih Baik, Amsakar Achmad Lantik 297 Pejabat Eselon III dan IV

Wagub Nyanyang Haris Buka Forum SUNs Batam 2025

Komisi XIII DPR RI Gelar Konsultasi Publik RUU Perlindungan Saksi dan Korban di Batam

Kaitan fisika, ilmuwan, komputer, Stephen hawking, top
Redaksi 15 Maret 2018 15 Maret 2018
Apa yang anda pikirkan
Suka sekali0
Sedih0
Gembira0
Tal peduli0
Marah0
Masa bodoh0
Geli0
Artikel Sebelumnya Batam Seperti Disulap dalam 2 Tahun
Artikel Selanjutnya Larangan Iklan Mata Uang Krypto bikin Bitcoin Anjlok Lagi
Tinggalkan Komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

APA YANG BARU?

Kecelakaan Maut di Bundaran Dompak Tanjungpinang, Dua Pengendara Tewas
Artikel 3 jam lalu 90 disimak
Disdukcapil Batam Siapkan Pencetakan KTP di Tiap Kecamatan
Artikel 3 jam lalu 72 disimak
Warga Patam Lestari Resah Akibat Penimbunan Sungai
Artikel 3 jam lalu 80 disimak
Polda Kepri Amankan 5 Kilogram MDMB-4EN Pinaca, Bahan Baku Ganja Sintetis
Artikel 3 jam lalu 90 disimak
Ditresnarkoba Kepri Ungkap 26 Kasus dan Amankan 39 Tersangka Tindak Pindana Narkotika
Artikel 6 jam lalu 80 disimak

POPULER PEKAN INI

Truk Pengangkut Pasir Tabrak Dua Mobil di Batam
Artikel 5 hari lalu 384 disimak
Touring Bintan X-MOC Batam Kepri 2025, Merekatkan Kembali Tali Persaudaraan
Artikel 3 hari lalu 366 disimak
Penumpang Super Air Jet Meninggal Dalam Penerbangan Semarang-Batam
Artikel 5 hari lalu 365 disimak
Penataan Infrastruktur Jalan di Batam; Akan Ada Jalur Khusus Roda Dua, Truk dan Bus
Artikel 5 hari lalu 327 disimak
247 Warga Korban Penipuan Sertifikat Tanah, Polisi Jelaskan Peran para Tersangka
Artikel 3 hari lalu 310 disimak
- Pariwara -
Ad imageAd image
about us

Kami berusaha menjadi CITIZEN yang netral dan objektif dalam menyampaikan pandangan serta pikiran tentang apapun di dunia ini.

  • Tentang Kami
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Ikuti Kami
© Indonesia Multimedia GoWest 2025. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?