KETUA Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batam, Mansyur menuturkan kalau okupansi hotel di Batam berada di titik terendah akibat COVID-19. Saat ini okupansi hotel hanya berada di angka 10 persen saja, bahkan banyak juga yang berada di bawah itu.
Atas kenyataan tersebut, tidak ada pilihan lain selain merumahkan karyawan sampai nantinya kondisi kembali membaik. “Karyawan dirumahkan pasti, itulah kondisi riil di lapangan,” kata Mansyur ketika dihubungi pada Jumat (27/3).
Mansyur melanjutkan, pihaknya tengah menyiapkan upaya untuk mempercepat pencairan insentif yang dijanjikan pemerintah pusat. Insentif ini nantinya akan ditujukan untuk mambantu kebutuhan karyawan.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengajukan permohonan ke pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk mempercepat pencairan insentif yang telah dijanjikan tersebut.
“Insentif pemerintah belum keluar, itu yang kita kejar untuk karyawan. Kita tengah meminta dukungan tanda tangan seluruh hotel untuk kita soundingkan kepada Sekda meminta beberapa dukungan akibat hotel drop ini,” kata Mansyur lagi.
Meskipun demikian, saat ini memang dukungan berupa pembebasan pajak untuk hotel dan restoran sudah berjalan. Kondisi ini cukup membantu operasional hotel yang memamg tengah dalam tekanan akibat sepinya pengunjung.
*(Bob/GoWestID)