KETUA Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kepulauan Riau (Kepri) Ahmad Maruf Maulana, meminta kepada pemerintah daerah dan stakeholder terkait untuk memikirkan nasib ekonomi Kepri pasca pandemi Covid-19. Hal itu dinilainya penting agar semua pihak bisa bersiap dengan kondisi tersebut.
Maruf mengaku terus mengawal perkembangan ekonomi Kepri agar bisa tetap berjalan maksimal di tengah Covid-19 ini. Tidak itu saja, pihaknya juga terus menjalin komunikasi dengan pihak luar untuk bisa mendukung perkembangan ekonomi Kepri.
“Kami fokus bagaimana merecovery agar ekonomi Kepri terus berjalan, yang kami khawatirkan saat ini ekonomi kepri minus dan ayo duduk bersama untuk sementara mensubsidi beban pemerintah melalui relaksasi pajak. Mari berbagi tugas bagaimana merecovery ekonomi, mari memacu ekonomi, bagaimana UKM bisa dapat subsidi dan bisa bergerak,” kata Maruf dalam pertemuan daring bersama Sekretaris Mentri Kordinator Perekonomian dan pejabat Stekholder bidang perekonomian Kota Batam dan Kepri pada Rabu (3/6).
Lebih jauh, Maruf meminta agar Walikota Batam, Muhammad Rudi mau mendukung melalui penyederhanaan birokrasi dalam mendukung perbaikan ekonomi Kepri. Ia juga meminta agar biaya tinggi yang menjadi salah satu kendala ekonomi Kepri, bisa dievaluasi sehingga menjadi daya tarik bagi investor.
“Saya khawatir bagaimana pasca pandemic covid-19 ekonomi tetap bisa berputar, apalagi saat ini batam covid-19 terus meningkat. Kita dihadapkan dengan biaya tinggi, kita bergerak menyambut investasi masuk supaya ke depan dampak investasi keluar China bisa kita dapatkan. Kami langsung launching BBK (Batam Bintan Karimun) murah,” kata Maruf lagi.
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi menjelaskan, pihaknya terus berupaya menjaga bagaimana covid-19 ini harus selesai dan ekonomi harus tetap berjalan.
“4 hari lalu masyarakat kita bebaskan berkegiatan, semua berjalan, ekonomi mulai bergerak dengan kelonggaran tapi tetap kita tegakkan protokol kesehatan,” kata Rudi.
*(Bob/GoWestId)