LEBIH dari 80 juta orang Amerika telah memberikan suaranya dalam pemilihan presiden. Hal tersebut berdasarkan penghitungan Proyek Pemilu AS Universitas Florida pada Kamis (29/10).
Dilansir dari laman Reuters, Jumat (30/10) sejumlah besar orang telah memberikan suara melalui surat atau di tempat pemungutan suara langsung. Lebih dari 58 persen dari total pemilih 2016, mencerminkan minat yang kuat dalam pemungutan suara.
Capres petahana Donald Trump berada jauh dibelakang Biden dalam survei nasional karena sebagian besar pemilih mengatakan tidak setuju dengan penanganan Covid-19 oleh pemerintahan Trump, yang mana telah menewaskan lebih dari 227.000 orang di AS. Selain itu jumlah kasus Covid-19 kembali memecahkan rekor harian menjelang hari H pemilihan.
Sedangkan capres Partai Demokrat Joe Biden memiliki keuntungan signifikan dalam pemungutan suara awal.
Para ahli memperkirakan jumlah pemilih akan dengan mudah melampaui 138 juta orang yang memberikan suara dalam pemilihan presiden 2016 yang dimenangkan Trump. Hanya 47 juta suara datang sebelum hari H Pemilu 2016.
Sebanyak 20 negara bagian yang melaporkan data pendaftaran partai diketahui 18,2 juta Demokrat terdaftar telah memberikan suara, dibandingkan dengan 11,5 juta Republik dan 8,8 juta tanpa afiliasi partai. Data tidak menunjukkan untuk siapa suara diberikan.
Trump Memilih di Florida
Sementara itu Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah menggunakan hak pilihnya lebih awal untuk Pemilu Amerika 2020 pada Sabtu, 24 Oktober 2020.
Trump menggunakan hak suara untuk memilih di tempat pemungutan suara di perpustakaan di Palm Beach County, Florida. Pemilu Amerika Serikat akan berlangsung secara nasional dua hari kedepan, pada 3 November 2020.
“Saya memilih seorang pria bernama Trump,” kata Trump usai memilih seperti dilansir NPR, Minggu (25/10).
Masa pemilihan secara nasional masih dua hari lagi. Namun, banyak warga yang menggunakan hak suaranya lebih awal. Merujuk pada data dari US Election Project, lebih dari 50 juta orang telah menggunakan hak pilih baik melalui surat atau secara langsung.
Trump mengatakan dia memilih secara langsung karena itu lebih aman ketimbang melalui surat. Namun, dia tidak menunjukkan bukti untuk mendukung pernyataannya itu. Meski mengkritik memilih via surat, Trump diketahui pernah melakukannya di masa lalu.
Setelah memilih, Trump meninggalkan Florida untuk berkampanye di North Carolina dan Ohio. Ia juga akan menggelar rapat umum di Wisconsin, yang saat ini menjadi salah satu daerah paling parah terpapar Covid-19.
Trump berhadapan dengan eks Wakil Presiden, Joe Biden, yang pernah dua kali menjabat wakil saat Presiden Barack Obama memerintah. (*)
Sumber : merdeka.com / tempo.co