“Odeo meluncurkan layanan baru hari ini, bernama Twttr. Layanan ini semacam mengirimkan SMS kepada grup. Setiap orang dapat mengatur teman mereka sendiri. Ketika salah satu dari mereka mengirim pesan teks ke ‘40404’, semua temannya akan melihat pesan tersebut.“
——————-
PARAGRAF tersebut ditulis oleh jurnalis media teknologi Tech Crunch, Michael Arrington, dalam artikel berjudul “Odeo Releases Twttr”. Artikel tersebut tayang pada 16 Juli 2006, atau satu hari setelah Twitter diperkenalkan kepada publik, 15 Juli 2006. Inilah sejarah Twitter dimulai.
Pada kalimat berikutnya, ia menggambarkan bagaimana sejumlah orang terpilih mencoba Twitter di San Francisco, bersenang-senang dengan layanan tersebut dalam sebuah pesta.
Twitter mendapat sambutan hangat saat pertama kali diperkenalkan kepada publik. Twitter menjadi sebuah alternatif media sosial bagi pengguna yang butuh eksistensi.
Pada saat itu, penggunaan media sosial belum semasif sekarang dan Facebook masih menjadi “rising star” sejak diperkenalkan pada 2004.
Meski situs jejaring sosialnya diperkenalkan pada Juli 2006, namun sejarah Twitter sudah dicatat sejak proyek pengerjaannya dimulai, yakni 21 Maret 2006.
Pada tanggal inilah salah seorang pendiri Twitter, Jack Dorsey mengunggah kicauan pertama yang berbunyi “just setting up my twttr”. Atas dasar itulah tanggal tersebut ditetapkan sebagai tanggal berdirinya Twitter.
Sejarah Twitter berdiri
JIKA bicara sejarah, Twitter dan Odeo sulit dipisahkan. Sebelum diperkenalkan kepada publik, Twitter merupakan layanan internal yang digunakan karyawan Odeo.
Odeo merupakan perusahaan podcast besutan Noah Glass dan Evan Williams. Nama terakhir yang disebut bukanlah pemain baru di dunia teknologi. Evan Williams adalah pendiri Blogger, platform blog yang kemudian dijual kepada Google.
Setelah menjual Blogger kepada Google, Williams kemudian mendirikan Odeo bersama rekannya, Noah Glass.
William juga membawa seorang rekan dari Google yakni Biz Stone.
Odeo yang didirikan Williams dan Glass, tidak berjalan mulus ketika Apple mengumumkan platform podcast untuk iPod pada 2005 dan pasar mereka kian tergerus.
Untuk mencari ide baru, mereka menggelar hackathon untuk karyawan internal Odeo. Kala itu, para karyawan bahkan diminta untuk menunda pengerjaan tugas normal mereka dan membuat proyek baru.
Dari sanalah ide membuat Twitter muncul. Jack Dorsey yang juga merupakan karyawan Odeo mengemukakan gagasannya membuat Twitter.
Pada hackathon terakhir, Dorsey membuat gambaran umum dan visi awal platformnya. Williams, Glass, dan Stone menyukai gagasan tersebut, bahkan mereka kemudian menghabiskan waktu satu hari untuk mencari nama yang cocok dari kamus. Dari sinilah keempat orang ini menjadi sosok pendiri Twitter.
“Akhirnya kami memilih kata ‘Twitter’. Definisinya adalah ‘ledakan singkat informasi yang tidak penting’, dan ‘kicauan burung’. Seperti itulah wujud produk ini,” kata Dorsey dalam artikel yang dimuat Los Angeles Times pada 2009.
Menjadi perusahaan baru
PADA Oktober 2006, Evan Williams, Biz Stone, Jack Dorsey, dan sejumlah staf Odeo lainnya membentuk perusahaan baru bernama Obvious Corp, yang kemudian mengakuisisi Odeo dan seluruh asetnya, termasuk situs Odeo.com dan Twitter.com dari investor dan pemegang saham.
Kemudian pada April 2007, Twitter diperkenalkan sebagai perusahaan mandiri. Ketika pertama kali didirikan, Jack Dorsey adalah sosok yang menjabat sebagai CEO Twitter yang pertama.
Pada 2007 pula popularitas Twitter melesat. Dalam konferensi tahunan South by Southwest Interactive (SXSWi), jumlah kicauan yang diunggah twitter melejit dari 20.000 per hari menjadi 60.000 kicauan per hari.
Publik memberikan respons positif terhadap Twitter. Bahkan pada pertengahan 2007, media asal Inggris, The Telegraph mencatat ada sebanyak lebih dari 400.000 kicauan yang diunggah setiap hari.
Jumlah itu pun terus bertambah seiring dengan bertumbuhnya pengguna Twitter. Bahkan popularitas Twitter yang meroket membuat astronot NASA mengirim kicauan langsung dari stasiun luar angkasa melalui Twitter pada Januari 2010.
Pergantian kepemimpinan
PADA masa kepemimpinan Dorsey, Twitter berhasil meraih dua kali putaran investasi dari sejumlah pemodal ventura. Media sosial itu pun dengan melesat menjadi alat komunikasi yang efisien untuk berbagi informasi secara online.
Pada Oktober 2008, posisi CEO Twitter diambil alih oleh Evan Williams. Dorsey yang melepas jabatan tersebut kemudian diangkat menjadi pimpinan eksekutif.
Masa kepemimpinan Williams tidak bertahan lama. Tepat dua tahun menjabat, ia mengajukan pengunduran diri.
Meski mundur dari jabatan, melalui blog resminya pihak Twitter mengatakan bahwa Williams masih menjadi bagian dari Twitter. Williams duduk di kursi direksi dan fokus untuk strategi pengembangan produk.
Selepas William, jabatan CEO Twitter dipegang oleh Dick Costolo. Ia merupakan sosok yang punya kedekatan dengan Jack Dorsey.
Pada Juni 2015, Dick Costolo mengundurkan diri dari jabatan CEO Twitter. Performa Twitter yang meredup adalah salah satu faktor yang membuatnya mundur.
Pengunduran diri Costolo, dapat dikatakan sebagai hal yang tidak mengejutkan. Pasalnya banyak pihak yang memprediksi ia tak akan bertahan lebih lama lagi.
Sebagai pucuk pimpinan tertinggi, Costolo dianggap gagal menaikkan popularitas Twitter. Bahkan, harga saham Twitter justru semakin anjlok. Setelah Costolo mundur, jabatan CEO Twitter kembali diemban oleh Jack Dorsey hingga sekarang.
Tentang jumlah karakter
PADA saat pertama kali diluncurkan, Twitter membatasi sebanyak 140 karakter untuk satu kicauan. Jumlah tersebut bahkan tidak sebanyak karakter SMS yang kala itu bisa mencapai 160 karakter.
Meski terbatas, hal ini malah menjadi ciri khas media sosial tersebut. Alasan mengapa Twitter membatasi jumlah karakter tersebut, adalah karena Twitter memang terinspirasi dari SMS, tetapi dibawakan dengan format yang berbeda.
Pada saat pertama kali dikembangkan, Twitter memang dirancang untuk mengirim pesan berbasis SMS.
Awalnya, Twitter tidak menerapkan batasan karakter untuk satu kicauan. Tetapi ketika dicoba mengirim twit dengan lebih dari 160 karakter, SMS akan terkirim dua kali sehingga dapat menghabiskan pulsa lebih banyak.
Oleh karena itulah Jack Dorsey dan rekannya memutuskan untuk membatasi 140 karakter dalam satu twit, sedangkan 20 karakter sisanya digunakan untuk nama akun.
Pada 2017, Twitter kemudian menambah batasan jumlah karakter dari 140 menjadi 280. Jack Dorsey kala itu mengatakan bahwa jumlah tersebut ditambahkan berdasarkan hasil riset yang dilakukan Twitter terkait kebiasaan para pengguna.
Batasan 140 karakter dianggap terlalu pendek sehingga para pengguna terpaksa menyingkat kata-kata yang ditulis agar bisa memenuhi 140 karakter.
Penambahan jumlah itu sempat menuai kontroversi. Pasalnya 140 karakter memang sudah menjadi ciri khas bagi Twitter, dan sekaligus menjadi tantangan tersendiri bagi pengguna.
Tidak sedikit juga yang mengatakan bahwa pesan singkat ala Twitter itulah yang justru membuat informasi lebih mudah diterima oleh banyak orang.
Akan tetapi, pada November 2017 Twitter resmi menambah batasan kicauan menjadi 280 karakter.
Pertumbuhan Twitter
TWITTER tumbuh dengan sangat pesat sejak pertama kali diperkenalkan pada 2006. Jumlah kicauan yang diunggah meningkat berkali kali lipat.
Menurut artikel The Daily Telegraph, pada 2007 ada sebanyak sekitar 400.000 twit yang diunggah. Angka tersebut meroket pada 2010 hingga mencapai lebih dari 50 juta kicauan per hari. Pada 2011, tercatat setidaknya ada 140 juta twit yang diunggah setiap hari.
Namun, pertumbuhan Twitter mulai melambat pada 2014 di mana media sosial semakin sesak dan persaingan semakin ketat. Sebut saja instagram, snapchat, serta facebook yang makin menggurita.
Para pengguna medsos di Indonesia pada tahun tersebut juga sudah banyak beralih kepada Path. Apalagi belakangan diketahui bahwa Indonesia menjadi salah satu basis pengguna Twitter terbesar.
Selain itu, para pehobi dunia maya juga mulai kebingungan mengelola akun mereka, karena banyaknya media sosial yang digunakan.
Pelambatan jumlah pertumbuhan pengguna Twitter sudah terendus sejak kuartal empat 2013. Jumlah pengguna kala itu masih tumbuh sekitar 3,8 persen. Namun, angka tersebut merupakan pertumbuhan paling rendah sejak Twitter berdiri.
Angka tersebut diketahui dari laporan kinerja Twitter untuk pertama kali sejak melantai di bursa saham New York Stock Exchange (NYSE), sebagaimana dikutip dari Kompas Tekno, Rabu (14/4/2021).
Pada 7 Februari 2014, saham Twitter Inc merosot tajam, sekitar 24 persen pada perdagangan di bursa saham Amerika Serikat (AS), setelah melaporkan pertumbuhan pengguna Twitter yang melamban.
Hal itu membuat kapitalisasi pasar saham turun 8,7 miliar dollar AS.
Pertumbuhan Twitter saat ini kian membaik. Pada kuartal pertama 2020, terjadi lonjakan pengguna aktif hariannya dari 134 juta pada kuartal I-2019 menjadi 166 juta pengguna atau mengalami peningkatan 24 persen.
Pada kuartal II-2020, angka tersebut kembali meningkat menjadi 186 juta pengguna. Angka pengguna aktif harian ini melebihi ramalan para analis, yang awalnya memperkirakan hanya akan mencapai 176 juta pengguna.
(*)
Sumber : Twitter / Kompas