NILAI tukar rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sama-sama perkasa pada penutupan perdagangan, Jumat (28/1) sore.
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp 14.374 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Jumat (28/1) sore. Mata uang Garuda menguat 14,5 poin atau 0,10 persen dibanding sebelumnya, yakni Rp 14.389 per dolar AS.
Sementara itu, IHSG pada penutupan perdagangan akhir pekan ini, ditutup di level 6.645. Posisi ini naik 34,35 poin atau 0,52 persen dibanding Kamis (27/1) kemarin.
Adapun kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di level Rp14.381 per dolar AS sore ini. Angkanya menguat dari posisi kemarin yang sebesar Rp 14.385 per dolar AS.
Lalu, mayoritas mata uang di Asia terlihat bergerak melemah. yen Jepang minus 0,15 persen, dolar Hong Kong minus 0,06 persen, dolar Singapura minus 0,33 persen, won Korea Selatan minus 0,29 persen, dan baht Thailand minus 0,15 persen.
Hanya peso Filipina yang naik 0,21 persen, rupee India dan ringgit Malaysia ditutup tak bergeming pada sore ini.
Di sisi lain, mata uang di negara maju kompak memerah. Terpantau, franc Swiss minus 0,06 persen, dolar Kanada minus 0,24 persen, dolar Australia minus 0,41 persen, poundsterling Inggris minus 0,07 persen, dan euro Eropa minus 0,17 persen.
Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengatakan nilai tukar rupiah menguat tipis dikarenakan pelaku pasar masih memanfaatkan peluang buy on dip.
“Sebagian pelaku pasar ada yang memanfaatkan peluang buy on dip. Sebagian pasar masih yakin terhadap peluang pemulihan ekonomi di tengah pandemi. Bagusnya data pertumbuhan PDB AS kuartal IV memberikan keyakinan tersebut,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (28/1).
Dengan demikian, ia menilai mata uang rupiah bisa menguat tipis pada hari ini. Namun, pelaku pasar diminta untuk antisipasi terhadap kondisi terkini yang masih bergejolak.
“Tapi tekanan terhadap rupiah belum hilang. Ekspektasi kenaikan suku bunga acuan dan kebijakan pengetatan moneter AS lainnya masih bisa menekan rupiah ke depannya,” jelasnya.
Sementara itu, dilansir RTI Infokom, IHSG pada penutupan perdagangan akhir pekan ini, investor melakukan transaksi sebesar Rp 11,2 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 21,6 miliar saham. Pelaku pasar asing mencatatkan jual bersih atau net sell di seluruh pasar sebesar Rp 107,66 miliar.
Pada penutupan kali ini, 296 saham menguat, 244 terkoreksi, dan 142 lainnya stagnan. Terpantau, sembilan dari sebelas indeks sektoral menguat, dipimpin oleh sektor transportasi sebesar 4,09 persen.
Dari eksternal, bursa saham Asia tampak bervariasi sore ini. Tercatat, indeks Nikkei 225 di Jepang menguat 2,09 persen, indeks Hang Seng Composite di Hong Kong turun 1,07 persen dan indeks Kospi di Korea Selatan menguat 1,87 persen.
Sementara, mayoritas saham Eropa melaju di zona hijau. Terpantau, indeks FTSE 100 di Inggris menguat 1,13 persen, indeks CAC 40 di Perancis menguat 0,49 persen, dan indeks DAX di Jerman menguat 0,4 persen.
Sebaliknya, saham AS justru melemah sore ini. Rinciannya, indeks S&P; 500 minus 0,54 persen, indeks NYSE minus 0,52 persen, dan indeks NASDAQ minus 1,4 persen.
(*)
sumber: CNNIndonesia.com