PEMERINTAH Kota (Pemko) Batam memberikan Kartu Tanda Pengenal Pramuwisata (KTPP) untuk 163 pramuwisata Batam yang merupakan anggota dari Humpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Batam, Kamis (29/2).
Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Batam, Ardiwinata mengatakan 163 KTTP ini sudah mendapat registrasi dari DPP Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Pusat dan akan menyusul yang lainnya.
“Karena sebagai perpanjangan tangan dari Pemerintah Kota (Pemko) Batam, kami sebagai Disbudpar akan terus menjadi fasilitator, dinamisator dan katalisator bagi para anggota HPI yang ada di Batam,” sebutnya.
Ia melanjutkan ada 6 asosiasi yang tergabung dalam pentahelix selain akademisi, komunitas, pemerintah dan media yang harus terus berkoordinasi di pandemi ini. Ardi juga berterima kasih kepada seluruh pelaku pariwisata Batam yang terus berjibaku kembali menaikkan jumlah wisatawan Batam terutama wisatawan mancanegara.
Dari data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) sampai bulan Juli lalu, jumlah kunjungan wisman ke Batam mencapai 123.284 kunjungan.
“Setiap bulan kunjungan wisman luar biasa, karena pada tahun 2019 kita memberikan kontribusi terbesar bagi Kepri untuk jumlah kunjungan wisman ke Indonesia setelah Bali. Hampir 2 juta wisman datang ke Batam, per bulannya 150 ribu. Jadi tugas berat kita bersama-sama karena hampir 24 persen penghasilan asli daerah Kota Batam berasal dari sektor pariwisata, luar biasa kerja keras kita,” paparnya.
Sementara itu, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Batam, Yusfa Hendri mengatakan walaupun saat ini pandemi sudah sangat berkurang tetapi masih belum selesai. Menurutnya, masih banyak persoalan-persoalan yang melingkupi dunia pariwisata di dunia dan di Indonesia termasuk juga di Kepri.
Salah satunya adalah tingginya angka inflasi yang berakibat juga pada meningkatnya harga barang-barang keutuhan pokok kemudian juga kenaikan harga BBM yang menjadi sebuah persoalan karena pariwisata pasti tidak terlepas dari aksesibilitas.
“Bagaimana orang berpergian ketempat lain kalau tiket pesawatnya mahal, bagaimana orang ke Batam kalau tiket ferrynya, gojek dan ongkos taxinya masih mahal. Namun kita masih bersyukur karena berdasarkan riset yang dilakukan oleh Tokopedia, Batam masuk dalam lima destinasi terbesar di Indonesia. Penilaian ini berdasarkan hasil pembelian pemesanan tiket pesawat di Tokopedia, jadi Medan, Surabaya, Jabodetabek, kemudian Batam dan Makasar yang pemesanan tiket pesawatnya sangat tinggi,” katanya (leo).