UPAYA pencarian Asril, seorang nelayan Bengkong yang perahunya ditemukan tenggelam pada Rabu (7/8/2024) disekitar perairan antara Batam Center dan Nongsa, masih terus dilakukan.
Hingga hari Kamis (8/8/2024) pukul 14.00 siang tadi, tim pencari korban baik dari unsur nelayan dan tim lainya masih belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
Ketua Himpunan Nelayan Bengkong, Romi, kepada Gowest.Id menjelesakan sebanyak 25 perahu dari unsur nelayan Bengkong dikerahkan untuk mebantu petugas melakukan pencarian korban.
Mulai dari jam 09.00 pagi, para pencari dibagi beberapa tim untuk menyisir pantai mulai dari Batam Center, Bakau Serip, pantai Montigo, dan pulau Putri Nongsa.
“Pencarian terus kami lakukan, baik oleh petugas dari Basarnas, Polairud dan Bakamla. Dari kami, nelayan Bengkong ada 25 perahu yang ikut serta tutun mencari korban” kata Romi, saat ditemui Gowest.Id di Posko pencarian di pelabuhan nelayan, Ocarina, Batam Center.
Menurut Romi, pihak keluarga Asril pun turut serta membantu dalam proses pencarian. Ia juga menyampaikan terimakasih atas perhatian yang telah diberikan pihak pemerintah, dalam hal ini Dinas Perikanan Kota Batam dan Kecamatan Bengkong.
“Alhamdulillah pihak keluarga korban ikut serta membantu mencari juga. Tadi malam kepala Dinas Perikanan ada datang kesini ikut memantau perkembangan dan tadi pagi kami dapat bantuan BBM untuk nelayan yang membantu mencari. Begitupun juga dengan pak Camat Bengkong, tadi kesini juga bertemu dengan keluarga korban dan kami” tambah Romi.
Kendati cuaca cukup pana siang itu, tidak menyurutkan para nelayan Bengkong untuk terus melakukan upaya pencarian.
Pantauan Gowest.Id dilapangan, puluhan perahu tampak bersandar di pelabuhan nelayan pantai Ocarina. Mereka datang dan pergi, secara bergilir mencari Asril.
Nampak juga perahu milik korban tersandar kedaratan, dengan kondisi rusak dibagian sisi kiri dan atasnya. Perahu naas dengan ini sial BD 2023 ini, barhasil ditarik dari lokasi penemuan pada Rabu (7/8/2024) sore.
Sementara itu ditempat yang sama, Wahyu, putra bungsu Asril, sangat berharap orang tuanya segera dapat ditemukan.
Menurut Wahyu, awalnya ia dan keluarga kaget dan nggak percaya saat menerima khabar musibah yang menimpa ayahnya.
“Saat mendengar khabar itu kami kaget dan gak percaya. Saya yang mengantar bapak saat pergi melaut pada hari Selasa siang kemarin itu di pelabuhan nelayan Chengho, tempat bapak biasa turun kelaut untuk mencari ikan” tutur Wahyu.
“Kami berharap bapak dapat segera ditemukan” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Perikanan Kota Batam, Yudi Atmadji menyampaikan keprihatinanya atas musibah yang menimpa Asril.
“Iya, semalam kami di posko bersama keluarga korban, tadi anggota sudah ke Ocarina juga untuk memantau perkembanganya, mudah-mudahan segera di temukan” jelas Yudi Atmadji saat Gowest.Id mengkonfirmasi pada Kamis (8/8/2024) siang.
Yudi juga menjelaskan bahwa pihaknya tengah berkordinasi dengan pihak BPJS terkait hak korban.
“Alhamdulillah pak Asril sudah masuk program asuransi nelayan. Nanti dari BPJS Tenaga kerja juga akan turun. Kami mohon doanya agar pak Asril segera ditemukan” kata Yudi.
Hingga Kamis malam pukul 23.30 Wib, berdasarkan informasi dari lapangan, korban perahu tengelam, Asril belum juga ditemukan. Namun demikian tim pencarian terus berupaya untuk menemukan korban.
(zah)