SEKITAR 500 warga Teluk Bakau melaksanakan aksi damai di berbagai lokasi di Batam, senin (28/10/2024). Mereka berunjuk rasa di beberapa titik, termasuk di Harbour Bay, di depan markas salah satu satuan, serta di depan kantor DPRD Batam dan BP Batam.
Seorang warga bernama Bahar menyatakan bahwa para demonstran sudah mulai bergerak menuju lokasi aksi. Mereka ingin menyampaikan pendapat mengenai penggusuran kawasan Teluk Bakau, yang kini dialokasikan untuk berbagai perusahaan.
Warga mengungkapkan ketidakpuasan mereka karena masih banyak penduduk yang tinggal di daerah tersebut, namun belum ada kesepakatan mengenai jumlah ganti rugi. Di sisi lain, proses penimbunan waduk yang merupakan sumber air bagi mereka sudah dimulai, dan penggusuran telah dilakukan oleh oknum aparat yang mengklaim mendapatkan izin dari pihak perusahaan.
Aksi di Depan Harbour Bay
AKSI protes di Batam hari ini berlangsung di depan pintu masuk Harbour Bay, Jalan Duyung, Kecamatan Batuampar. Para demonstran berusaha untuk memasuki kawasan tersebut dengan menggunakan kendaraan, baik sepeda motor maupun mobil, yang menimbulkan suara gaduh dari deru mesin dan klakson.
Massa yang terlibat berasal dari perwakilan masyarakat Teluk Bakau, Kecamatan Nongsa, di Provinsi Kepulauan Riau. Informasi yang diperoleh menunjukkan bahwa unjuk rasa ini berkaitan dengan lahan ganti rugi yang belum diselesaikan oleh pengembang.
Karena kantor perusahaan terletak di dalam kawasan Harbour Bay, para demonstran berusaha untuk memasuki area terbatas tersebut. Selain di Harbour Bay, mereka juga berencana menggelar aksi di dua lokasi lain di Batam.
Pihak kepolisian, melalui Kabag Ops Polresta Barelang, Kompol Zainal Abidin Christopher Tamba, SH, menginformasikan bahwa setidaknya 80 personel telah dikerahkan untuk menjaga keamanan selama aksi. “Kami akan memastikan situasi tetap kondusif,” ujarnya.
(dha/ham)