KAMPUNG Seni adalah sebuah kawasan yang menjadi pusat aktivitas seni dan budaya, tempat berkumpulnya para seniman dari berbagai bidang untuk berkarya, berinovasi, dan berbagi inspirasi.
Didalam Kampung Seni, berbagai cabang kesenian hidup berdampingan, saling menguatkan, dan menciptakan ekosistem kreatif yang dinamis dan berkelanjutan.
Gambaran diatas adalah sebuah harapan dan cita-cita yang saat ini tengah diwujudkan oleh Asep Carno, seorang penggiat kesenian (seni lukis) yang tinggal di perumahan Bida Kharisma, Batam Center.
Menurut pria asal Cianjur, Jawa Barat ini, dengan terwujudnya pusat kegiatan seni yang berlabel Kampung Seni, akan menjadi tempat berinteraksi dan berkolaborasi dari semua para penggiat kesenian apapun seninya.
“Seni kriya, misalnya, akan melahirkan banyak pengrajin yang terampil dalam mengolah bahan menjadi kerajinan bernilai tinggi, seperti anyaman, ukiran kayu, batik, hingga keramik. Para pengrajin ini tidak hanya menjaga warisan budaya leluhur, tetapi juga mengembangkan karya mereka agar relevan dengan zaman” jelas Asep Carno kepada Gowest Indonesia, Minggu (18/5/2025).
Selanjutnya, seni rupa akan menjadi ruang lahirnya para pelukis, pematung, dan perupa lainnya yang mengekspresikan gagasan dan emosi melalui kanvas, patung, mural, atau media-media kontemporer lainnya.
“Kampung Seni memberi mereka wadah untuk berpameran, berdiskusi, dan belajar bersama” tambah Asep.
Kemudian seni tari akan menyatukan para penari dari berbagai latar budaya untuk berlatih dan menampilkan karya mereka, baik yang tradisional maupun modern.
“Ditempat ini, tari bukan hanya dipelajari, tapi juga dilestarikan dan dikembangkan sesuai zaman” tambahnya lagi.
Selain itu, seni musik, seni teater, seni sastra, hingga seni digital juga mendapatkan tempat yang sama pentingnya.
Asep berharap, Kampung Seni menjadi panggung bagi musisi lokal, tempat lahirnya naskah-naskah teater baru, ruang baca puisi, hingga workshop desain dan animasi.
Semua ini bersatu dalam satu tempat yang disebut Kampung Seni, sebuah rumah besar bagi kreativitas dan kebudayaan. Ia bukan hanya tempat berkumpul, tapi juga tempat bertumbuh.
“Disinilah semangat berkarya dijaga, nilai-nilai budaya diwariskan, dan inovasi terus dilahirkan” ujarnya.
Disinggung terkait rencana pembangunan Kampung Seni, Asep menjelaskan hingga saat ini telah terbangun pondasi bangunan dengan luas 10×30 dengan rencana bangunan 2 lantai.
“Saat ini masih bergerak terus berbenah. Lagi perjuangkan agar bisa terbangun gedung kesenian seluas 10×30 meter dua lantai. Lantai bawah untuk workshop, lantai atas untuk pentas seni.” jelas Asep.
Ia sangat berharap, keinginan dan cita-citanya bisa mendapat dukungan dari semua pihak, terutamanya pihak pemerintah.
“Semoga bisa terhubung dengan pihak terkait (pemerintah) yang bisa bersinergi dengang program dan kegiatanya untuk mengangkat seni dan budaya” pungkas Asep.
Kampung Seni adalah cermin dari semangat kolektif, gotong royong, dan kecintaan terhadap seni dan budaya. Dengan adanya kampung ini, masyarakat tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga pelaku dan penjaga warisan seni yang luhur.
(zah)