KOTA Tanjungpinang juga mulai mengalami banjir rob akibat pasang air laut pada Sabtu (6/12/2015). Banjir ini merendam permukiman warga di kawasan pesisir dan menggenangi jalan raya.
Dampak banjir rob terlihat di beberapa lokasi, termasuk kawasan Sei Jang, Tanjung Unggat, dan Jalan Sei Payung hingga Jalan Rawasari. Banyak sampah yang terbawa arus banjir naik ke daratan.
Bagi pengendara yang melintas di area banjir, sebagian besar terpaksa memutar balik untuk menghindari risiko tidak dapat melanjutkan perjalanan.
Seorang pedagang di Jalan Sei Payung, mengungkapkan bahwa air mulai naik sejak pukul 08.00 WIB, sehingga badan jalan mulai terendam. Meski demikian, air mulai surut sekitar pukul 10.00 WIB.
Di lokasi lain, seorang warga kawasan Sei Jang, menyebutkan bahwa tinggi air mencapai sekitar 30 centimeter di area rumahnya. Ia mengamati bahwa genangan tersebut menjadi tempat bermain bagi anak-anak.
“Airnya sekitar betis. Anak-anak jadi ramai bermain air karena banjir ini,” ujarnya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tanjungpinang telah mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi banjir rob di beberapa wilayah, dengan prediksi terjadi antara 9-11 Desember 2025 di Tanjungpinang, sementara Kabupaten Bintan akan terdampak pada 5-8 Desember 2025.
Daerah yang sering mengalami banjir di Bintan meliputi pesisir Bintan Utara, Teluk Sebong, Bintan Timur, dan Bintan Pesisir. Di Tanjungpinang, area yang rentan meliputi Tanjungpinang Kota, Tanjungpinang Barat, hingga Bukit Bestari.
(nes)


