PENGELOLAAN sampah menjadi isu krusial di era modern ini. Upaya untuk mengatasinya semakin mendesak. Salah satu inovasi yang tengah digalakkan, misalnya oleh Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) di Kabupaten Bintan. Mereka mendirikan Bank Sampah di setiap desa. Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi limbah, tetapi juga untuk menciptakan kesadaran akan pentingnya kelestarian lingkungan.
Bank Sampah berfungsi sebagai wadah untuk mengelola sampah yang memiliki nilai ekonomis. Dengan memilah sampah di tingkat rumah tangga, masyarakat dapat mengidentifikasi mana yang bisa didaur ulang atau diolah menjadi produk bernilai, seperti pupuk kompos. Ini adalah langkah penting dalam mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA).
Ketua TP PKK Bintan, Hafizha Rahmadhani, menekankan bahwa kesadaran individu dan konsistensi dalam pengelolaan sampah sangat diperlukan.
“Dari niat dan kemauan, kita dapat menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan. Bank Sampah adalah langkah sederhana yang dapat memberikan dampak besar,” katanya.
Dengan adanya Bank Sampah, masyarakat tidak hanya berperan aktif dalam pengelolaan limbah, tetapi juga dapat mendapatkan manfaat ekonomi.
Sampah yang dikelola dengan baik dapat dikonversi menjadi sumber pendapatan tambahan bagi keluarga. Ini menjadi pendorong bagi banyak orang untuk terlibat dalam kegiatan lingkungan yang positif.
“Kita mulai dengan pemilahan sampah. Mana yang masih bernilai ekonomis, mana yang organik bisa diolah jadi pupuk. Jika langkah ini berjalan, kita dorong hadirnya Bank Sampah agar pengelolaannya lebih tertata,” lanjut Hafizha saat sosialisasi program tersebut di Dasawisma Bunga Raya, Kampung Sidomulyo, Kelurahan Sei Lekop, Kecamatan Bintan Timur, Minggu (18/5/2025) kemarin.
Pendirian Bank Sampah menurutnya, juga mendorong kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya. Kerja sama ini penting untuk memastikan keberlanjutan program dan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
Melalui sosialisasi yang dilakukan oleh PKK Bintan, masyarakat diharapkan lebih sadar akan pentingnya memilah sampah sebelum dibuang.
Selain itu, Bank Sampah dapat menjadi model dalam mengedukasi generasi mendatang tentang pentingnya menjaga lingkungan. Dengan mengintegrasikan program ini ke dalam kegiatan sehari-hari, anak-anak dapat belajar untuk lebih bertanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkan.
Secara keseluruhan, inisiatif Bank Sampah di Bintan adalah langkah strategis dalam mendukung kelestarian lingkungan. Dengan pengelolaan yang tepat, sampah tidak hanya menjadi masalah, tetapi juga dapat menjadi sumber daya yang bermanfaat.
(nes)