KANTATA Takwa bukan sekadar band, mereka adalah sebuah gerakan. Terbentuk dari pertemuan ide-ide besar dan keberanian untuk berbicara tentang kebenaran, mereka menjadi simbol perlawanan dan harapan di tengah masa-masa sulit.
ANGOTA-anggotanya adalah para maestro dalam bidangnya: Iwan Fals, penyanyi balada dengan lirik-lirik tajam; Setiawan Djody, pengusaha dan seniman yang mendanai serta menginspirasi gerakan ini.
Berikutnya; Jockie Surjoprajogo, maestro keyboard dengan sentuhan magis; Donny Fattah, bassist yang membawa groove yang kuat; Sawung Jabo, seniman teater dan musisi revolusioner; W.S. Rendra, penyair legendaris yang memberikan sentuhan puitis; dan Innisisri, drummer yang menghidupkan ritme.
“KANTATA TAKWA”
Lagu “Kantata Takwa” menjadi manifesto dari visi dan misi band ini. Dengan durasi yang panjang, lagu ini membawa pendengar melalui perjalanan spiritual dan filosofis. Iwan Fals dengan vokalnya yang khas, menyanyikan lirik yang berbicara tentang ketuhanan, keberanian, dan introspeksi diri. Melodi dan aransemen yang kaya dengan elemen-elemen rock progresif, membuat lagu ini menjadi pengalaman audio yang mendalam dan menggugah.
“KESAKSIAN”
“Kesaksian” adalah suara yang bersaksi tentang ketidakadilan dan penderitaan. Lagu ini memiliki irama yang menggugah, dipenuhi dengan nada-nada yang penuh emosi. Liriknya mengajak pendengar untuk tidak menutup mata terhadap kenyataan yang ada di sekitar mereka. Ini adalah panggilan untuk bertindak, sebuah ajakan untuk menjadi saksi dan agen perubahan di tengah ketidakadilan.
“ORANG ORANG KALAH”
Dalam “Orang-orang Kalah,” Kantata Takwa menyuarakan suara mereka yang sering terpinggirkan. Lagu ini adalah ode untuk mereka yang berjuang namun kerap kali gagal, mereka yang terjebak dalam siklus kekalahan yang pahit. Melalui lirik yang penuh empati dan melodi yang melankolis, lagu ini menyentuh hati dan mengingatkan kita akan kemanusiaan yang sering kali terabaikan.
PAMAN DOBLANG
“Paman Doblang” membawa pendengar ke dalam dunia cerita rakyat dengan sentuhan musik modern. Lagu ini menceritakan tentang seorang tokoh karismatik yang menjadi simbol perlawanan dan kebijaksanaan. Dengan aransemen yang kaya dan narasi yang kuat, lagu ini menghidupkan kembali nilai-nilai tradisional dalam konteks yang relevan dengan zaman sekarang.
BALADA PENGANGGURAN
“Balada Pengangguran” adalah kritik tajam terhadap kondisi ekonomi dan sosial di Indonesia. Lagu ini menggambarkan realitas pengangguran dengan lirik yang jujur dan menyakitkan. Kombinasi antara vokal Iwan Fals, gitar Jabo, keyboard Jockie, dan bass Donny Fattah menciptakan suasana yang penuh dengan keputusasaan namun juga mengandung harapan untuk perubahan.
NOCTURNO
“Nocturno” adalah perjalanan introspektif melalui malam yang gelisah. Kolaborasi antara Setiawan Djody, Iwan Fals, dan Jockie Surjoprajogo menghasilkan sebuah lagu yang tenang namun penuh dengan kegelisahan. Melodi yang lembut dan lirik yang mendalam membuat lagu ini menjadi refleksi pribadi yang cocok didengarkan dalam kesunyian malam.
GELISAH
“Gelisah” adalah potret kegelisahan yang dirasakan banyak orang. Lagu ini membawa pendengar pada perjalanan emosional yang penuh dengan perasaan tidak menentu. Aransemen musik yang kompleks dan lirik yang introspektif menjadikan “Gelisah” sebagai salah satu karya yang paling menggugah dari Kantata Takwa.
RAJAWALI
“Rajawali” melambangkan kebebasan dan kekuatan. Lagu ini mengisahkan tentang semangat juang dan keinginan untuk terbang tinggi, bebas dari belenggu yang mengikat. Dengan irama yang dinamis dan lirik yang inspiratif, “Rajawali” membangkitkan semangat dan motivasi untuk terus berjuang.
AIR MATA
“Air Mata” menyentuh sisi emosional yang paling dalam. Lagu ini berbicara tentang penderitaan dan harapan, dua hal yang sering berjalan berdampingan dalam kehidupan. Melodi yang menyentuh dan lirik yang penuh makna membuat “Air Mata” menjadi sebuah refleksi yang mendalam tentang perjuangan hidup.
SANG PETUALANG.
“Sang Petualang” menutup perjalanan musikal ini dengan semangat petualangan dan penemuan diri. Lagu ini mengajak pendengar untuk tidak takut menghadapi tantangan dan terus mencari jati diri mereka. Dengan aransemen musik yang menggugah dan lirik yang penuh inspirasi, “Sang Petualang” menjadi penutup yang sempurna untuk album ini.
Kantata Takwa adalah lebih dari sekadar band; mereka adalah simbol perlawanan, harapan, dan pencarian akan kebenaran. Melalui musik dan lirik mereka, mereka menginspirasi banyak orang untuk berpikir lebih dalam, bertindak lebih berani, dan selalu berharap untuk masa depan yang lebih baik.
Setiap lagu yang mereka ciptakan adalah sebuah karya seni yang membawa pesan yang kuat dan abadi, menjadikan mereka sebagai legenda yang akan terus hidup dalam hati dan pikiran pendengar mereka. (*)
Penulis: Mohammad Luthfi Aka Akira Kurosawa / pemerhati musik di Bogor.
Sumber: FB Mohammad Luthfi