PEMERINTAH Malaysia akan memberikan 1,4 miliar ringgit atau sekitar Rp 4,7 triliun dalam bentuk bantuan tunai dan bantuan lainnya bagi korban banjir parah yang terjadi dua pekan lalu, kata Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob, Rabu, 29 Desember 2021.
Sejak banjir 17 Desember, hampir 70.000 orang mengungsi sementara sedikitnya 48 orang tewas, setelah curah hujan yang luar biasa tinggi menyebabkan banjir parah di delapan negara bagian Malaysia.
Ismail Sabri mengatakan bantuan pemerintah akan mencakup bantuan tunai langsung untuk setidaknya 30.000 rumah tangga yang terkena dampak, tunjangan kematian, keringanan tagihan listrik dan perbaikan kendaraan.
Ini juga akan mencakup dana untuk pembersihan dan rekonstruksi pasca-banjir, khususnya di negara bagian Selangor dan Pahang yang paling parah dilanda banjir.
Malaysia biasanya mengalami banjir di pantai timurnya yang terkena angin muson timur laut antara Oktober dan Maret.
Namun pihak berwenang kecolongan oleh banjir di daerah perkotaan berpenduduk padat di wilayah barat dan tengah bulan ini, yang memicu kritik atas lambatnya tanggapan pemerintah.
Badan Penanggulangan Bencana Nasional Malaysia pada hari Rabu memperingatkan potensi banjir dalam beberapa hari mendatang karena curah hujan tinggi di lima negara bagian timur.
(*)
Sumber: Reuters