Dengan mengakses situs GoWest.ID, anda setuju dengan kebijakan privasi dan ketentuan penggunaannya.
Setuju
GoWest.IDGoWest.ID
  • Reportase
    ReportaseSimak lebih lanjut
    Ratusan Fotografer Profesional Ikuti Event Explore Kepri 2025
    42 menit lalu
    DPRD Batam dan Pemko Batam Sepakati RPJMD dan APBDP 2025
    4 jam lalu
    BP Batam Gandeng BPDAS Sei Jang Duriangkang Rehabilitasi Hutan Dam Duriangkang
    4 jam lalu
    Raksasa Teknologi AS, Oracle Bangun Pusat Data di Nongsa Digital Park
    5 jam lalu
    Cuaca Ekstrim, Hujan Masih Landa Beberapa Wilayah Indonesia
    13 jam lalu
  • Ragam
    RagamSimak lebih lanjut
    Kalahkan PSG 0-3, Chelsea Rebut Mahkota Klub Terhebat Didunia
    8 menit lalu
    Even Batam 10K Diikuti 1.215 Pelari
    14 jam lalu
    Pengda Perbasi Kepri Gelar Sirnas Basket 3×3 KU16 dan K18 Putaran Pertama
    18 jam lalu
    Simpang Franki, Batam; Franki Pile
    1 hari lalu
    Kemenpar RI Berikan Dukungan Atas Gelaran Event Batam 10K 2025
    3 hari lalu
  • Data
    DataSimak lebih lanjut
    Kompleks Kerkhof di Tanjungpinang
    3 hari lalu
    Pulau Pengikik Besar, Bintan
    5 hari lalu
    Taman Rusa Sekupang, Batam
    2 minggu lalu
    Raja Ja’far Ibn Raja Haji Fisabilillah (Yang Dipertuan Muda Riau VI)
    2 minggu lalu
    Pulau Citlim, Karimun
    2 minggu lalu
  • Program
    ProgramSimak lebih lanjut
    #Full Pelayanan Publik BP Batam : Ngobrol Bareng Deputi VI, Ariastuty Sirait
    1 minggu lalu
    Pelayanan Publik BP Batam : Ngobrol Bareng Deputi VI, Ariastuty Sirait #ComingSoon
    1 minggu lalu
    Ngobrol Everywhere | Bicara Pelayanan Umum BP Batam Bersama Ariastuty Sirait
    2 minggu lalu
    “Segudang Masalah Nelayan di Perairan Teluk Belian” | NGOBROL EVERYWHERE (Full)
    7 bulan lalu
    17
    Ngobrol Everywhere | Nelayan Bengkong dan Segudang Masalahnya
    7 bulan lalu
  • Sudah Punya Akun?
TELUSUR
  • Reportase
    • Artikel
    • Serial
    • In Depth
    • Berita Video
    • Cerita Foto
    • Live!
  • Ragam
    • Budaya
    • Pendidikan
    • Lingkungan
    • Sports
    • Histori
    • Catatan Netizen
  • Data
    • Infrastruktur
    • Industri
    • Statistik
    • Kode Pos
    • Rumah Sakit
    • Rumah Susun
    • Tokoh
    • Wilayah
    • Situs Sejarah
    • Seni
  • Partner
    • VOA Indonesia
    • BenarNews.org
  • Yang Lain
    • Tentang Kami
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Media Siber
Menyimak: Mengapa Indonesia Masih Larang iPhone 16 Meski Apple Tawarkan Investasi $1 Milyar?
Sebar
Notifikasi Simak lebih lanjut
Aa
Aa
GoWest.IDGoWest.ID
  • Reportase
  • Ragam
  • Program
  • Data
  • Reportase
    • Artikel
    • Serial
    • In Depth
    • Berita Video
    • Cerita Foto
    • Live!
  • Ragam
    • Budaya
    • Pendidikan
    • Lingkungan
    • Sports
    • Histori
    • Catatan Netizen
  • Data
    • Infrastruktur
    • Industri
    • Statistik
    • Kode Pos
    • Rumah Sakit
    • Rumah Susun
    • Tokoh
    • Wilayah
    • Situs Sejarah
    • Seni
  • Partner
    • VOA Indonesia
    • BenarNews.org
  • Yang Lain
    • Tentang Kami
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Media Siber
Sudah Punya Akun di GoWest.ID? Sign In
Ikuti Kami
  • Advertorial
© 2025 Indonesia Multimedia GoWest. All Rights Reserved.
BenarNews.org

Mengapa Indonesia Masih Larang iPhone 16 Meski Apple Tawarkan Investasi $1 Milyar?

Admin
Editor Admin 6 bulan lalu 871 disimak
Sebar
Wartawan Indonesia mengelilingi Nick Amman, wakil presiden kebijakan global Apple, di Kementerian Perindustrian di Jakarta, 7 Januari 2025. Tria Dianti/BenarNewsDisediakan oleh GoWest. ID
388
SEBARAN
ShareTweetTelegram

USULAN investasi Apple sebesar $1 miliar untuk mendirikan pabrik AirTag di Indonesia gagal meyakinkan pemerintah Indonesia, yang tetap mempertahankan larangan terhadap iPhone 16 di pasar ekonomi terbesar di Asia Tenggara ini.

Daftar Isi
Mengapa Indonesia menolakInvestasi Apple: Terlalu kecil untuk pasar sebesar Indonesia?Hambatan struktural untuk investasiSentimen Konsumen

DENGAN populasi lebih dari 270 juta orang dan kelas menengah yang terus berkembang, Indonesia adalah salah satu pasar ponsel terbesar di Asia Tenggara. Namun, tawaran terbaru Apple untuk membangun pabrik di Batam—yang rencananya akan memasok 65% pasar global untuk pelacak Bluetooth tersebut—dianggap tidak memenuhi syarat oleh pemerintah Indonesia.

Mengapa Indonesia menolak

PERATURAN Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Indonesia yang diterbitkan pada 2017 mewajibkan 40% smartphone yang dijual di negara ini harus diproduksi menggunakan komponen yang bersumber secara lokal atau diproduksi di dalam negeri. Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada impor, mengembangkan manufaktur domestik, dan mendorong transfer teknologi.

Pabrik AirTag yang diusulkan Apple tidak memenuhi kriteria ini karena AirTags adalah aksesori, bukan komponen smartphone, kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

“Saya tegaskan lagi, AirTags yang akan diproduksi oleh ICT (Information and Communication Technology) itu bukan komponen langsung dari HKT (Handphone, Komputer, dan Tablet). Jadi kalau kita lihat, dari aturannya, belum bisa atau belum boleh, tidak bisa, tidak ada dasarnya bagi Kemenperin (Kementerian Perindustrian) untuk bisa mengeluarkan sertifikasi TKDN, dalam rangka Apple bisa memiliki izin edar di Indonesia” kata Gumiwang dalam konferensi pers di Jakarta.

Menteri Perindustrian Indonesia Agus Gumiwang Kartasasmita menunjukkan iPhone-nya saat berbicara kepada wartawan di kantor Kementerian Perindustrian di Jakarta, 8 Januari 2025. [Yasuyoshi Chiba/AFP]

Dalam situsnya, Apple menjelaskan AirTags sebagai perangkat yang bisa dipasang pada kunci atau dimasukkan ke dalam tas ransel untuk dilacak melalui aplikasi Find My.

Pendekatan Apple ini berbeda dengan pesaing-pesaing seperti Samsung, Oppo, dan Xiaomi, yang telah mendirikan fasilitas manufaktur lokal untuk mematuhi peraturan Indonesia. Honor, yang merupakan anak perusahaan dari raksasa telekomunikasi China, Huawei, juga kembali ke Indonesia minggu ini setelah beberapa waktu absen.

Investasi Apple: Terlalu kecil untuk pasar sebesar Indonesia?

AWAL minggu ini, Nick Amman, wakil presiden kebijakan global Apple bertemu dengan pejabat Indonesia untuk membahas rencana investasi $1 miliar untuk pabrik di Batam. Pabrik tersebut dijadwalkan untuk mulai beroperasi pada 2026. Namun, kritik berpendapat bahwa fokus Apple pada AirTags, daripada komponen smartphone, tidak memenuhi harapan.

Aryo Meidianto Aji, konsultan senior dan analis pasar smartphone di Reasense Research, mengatakan bahwa langkah ini lebih sebagai taktik untuk mendapatkan kelonggaran regulasi.

“Ini sih akal-akalan mereka saja, yang diminta itu kan komponen lokal dalam sebuah smart phone yang dijual di dalam negeri,” kata dia kepada BenarNews.

Beberapa contoh komponen dasar sebuah ponsel pintar antara lain kabel data, adaptor, kardus, charger dan buku manual.

“Yang paling untung ketika mereka jadi dirikan pabrik di sini itu ya vendor lokal, dan alih teknologi juga, kita bisa belajar bikin fast charging bagaimana, adapter 100 watt bagaimana, komponen apa saja kan ada alih teknologi,” kata dia.

Herry Setiadi Wibowo, analis teknologi lainnya, setuju.

Kalau tidak mau, ya keluar saja dari pasar Indonesia. Indonesia tidak butuh Apple kok. Apple-lah yang butuh Indonesia,” kata  Herry.

Menurut dia selama ini Apple banyak diberikan kemudahan.

“Jadi, bagi saya, ini momen tepat untuk regulator sekalian saja berubah sikap memperlakukan Apple sama dengan produsen ponsel lain. Yaitu, mereka wajib menempuh TKDN manufaktur.

Penjual menunggu pelanggan di sebuah gerai iPhone di Jakarta pada 8 Januari 2025. [Bay Ismoyo/AFP]

Indonesia adalah pasar utama untuk smartphone, namun juga sangat kompetitif. Merek-merek China seperti Oppo, Vivo, dan Xiaomi mendominasi dengan menawarkan pilihan yang terjangkau dan disesuaikan dengan kebutuhan lokal. Bahkan Samsung, pesaing global, memiliki kehadiran yang kuat berkat operasi manufaktur lokalnya.

Sementara itu, negara-negara tetangga Indonesia, seperti Vietnam, telah menjadi pusat bagi rantai pasokan global. Apple telah membangun jaringan produksi di sana, termasuk fasilitas untuk iPhone dan produk bernilai tinggi lainnya.

Hambatan struktural untuk investasi

SEMENTARA Apple menghadapi tantangan dalam mempertahankan posisinya, para kritikus mengatakan bahwa kebijakan ketat Indonesia bisa saja merugikan investasi asing. Laporan investasi 2024 dari Kamar Dagang Amerika di Indonesia mencatat bahwa aturan TKDN yang wajib dan persyaratan joint venture telah menghalangi investasi besar.

“Jika kita ingin meningkatkan iklim investasi di Indonesia, syarat TKDN adalah sesuatu yang benar-benar perlu dikurangi,” kata Lydia Ruddy, direktur eksekutif AmCham Indonesia, yang dikutip media lokal pada bulan November. “Ini sangat menantang bagi perusahaan mana pun, terutama bagi sebagian besar perusahaan yang merupakan bagian dari rantai pasokan global.”

Proses perizinan yang rumit, peraturan yang tidak konsisten, dan infrastruktur yang kurang berkembang sering kali menjadikan Indonesia kurang menarik dibandingkan negara tetangga seperti Vietnam dan Malaysia, kata Josua Pardede, kepala ekonom di Permata Bank.

“Biaya investasi di Indonesia, termasuk peraturan dan perizinan, sering dianggap lebih rumit dibandingkan dengan negara tetangga seperti Vietnam atau Malaysia,” ujarnya.

“Beberapa investor besar masih percaya bahwa infrastruktur Indonesia secara keseluruhan masih kurang dari yang dimiliki negara pesaing. Meskipun populasinya besar, Indonesia masih memiliki sedikit daya beli untuk produk premium, sedangkan Vietnam memiliki akses lebih dekat ke pasar besar seperti Tiongkok,” katanya.

Indonesia dapat memanfaatkan momentum proyek seperti ini untuk meningkatkan daya saingnya. Investasi ini dapat memicu investasi teknologi lainnya jika dikelola dengan baik. “Indonesia masih perlu memperbaiki infrastruktur, ekosistem industri, dan regulasi, seperti yang ditunjukkan oleh nilai investasi yang lebih kecil dibandingkan Vietnam,” kata dia.

Seorang pria melakukan panggilan telepon menggunakan iPhonedi Jakarta, 8 Januari 2025. [Bay Ismoyo/AFP]

Sentimen Konsumen

BAGI Prajna Paramita, 34, seorang pengguna iPhone setia, smartphone terbaru Apple tetap layak untuk ditunggu.

“Ya kesal. Kenapa baru sekarang dan heboh banget soal iPhone,” kata dia yang sudah menanti iPhone 16 sejak lama.

Wanita yang kerap berganti iPhone keluaran terbaru tiap tahunnya ini berharap segera tercapai titik tengah antara pemerintah dengan Apple.

“Karena ini bukan masalah gengsi, lebih ke ekosistem dan user experience aja,” ujar dia.

Sementara itu, menurut pengguna ponsel pintar lainnya, Trilasto Nugroho, 32, kebutuhan masyarakat akan teknologi masih bisa diakomodir dengan handphone Android.

“Ya biasa saja kalau tidak ada iPhone. Selain harganya nggak masuk di kantong. Lagipula pengguna Android juga butuh penyesuaian lagi kalau berganti ke iPhone,” ujar dia.

Pilihan Artikel untuk Anda

DPRD Batam dan Pemko Batam Sepakati RPJMD dan APBDP 2025

BP Batam Gandeng BPDAS Sei Jang Duriangkang Rehabilitasi Hutan Dam Duriangkang

Raksasa Teknologi AS, Oracle Bangun Pusat Data di Nongsa Digital Park

Cuaca Ekstrim, Hujan Masih Landa Beberapa Wilayah Indonesia

BP Batam Targetkan PNBP Dari Pengembangan Agribisnis Sebesar Rp 6,4 Miliar per Tahun

Kaitan Airtag, batam, investasi, iphone
Admin 12 Januari 2025 12 Januari 2025
Apa yang anda pikirkan
Suka sekali0
Sedih0
Gembira0
Tal peduli0
Marah0
Masa bodoh0
Geli0
Artikel Sebelumnya Hujan Tiga Hari Berterusan, Banjir Landa Batam
Artikel Selanjutnya Momen Ibu Pengendara Motor dan 2 Anak Ditolong Pria di Tengah Banjir
Tinggalkan Komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

APA YANG BARU?

Kalahkan PSG 0-3, Chelsea Rebut Mahkota Klub Terhebat Didunia
Sports 8 menit lalu 21 disimak
Ratusan Fotografer Profesional Ikuti Event Explore Kepri 2025
Artikel 42 menit lalu 37 disimak
DPRD Batam dan Pemko Batam Sepakati RPJMD dan APBDP 2025
Artikel 4 jam lalu 71 disimak
BP Batam Gandeng BPDAS Sei Jang Duriangkang Rehabilitasi Hutan Dam Duriangkang
Artikel 4 jam lalu 82 disimak
Raksasa Teknologi AS, Oracle Bangun Pusat Data di Nongsa Digital Park
Artikel 5 jam lalu 84 disimak

POPULER PEKAN INI

BP Batam Segel Reklamasi Ilegal di Teluk Tering
Artikel 5 hari lalu 331 disimak
Pulau Pengikik Besar, Bintan
Wilayah 5 hari lalu 266 disimak
Arsip Mohakamah ketjil Poelau Boeloeh, 15 Mei 1930
Histori 5 hari lalu 260 disimak
Jenazah Perempuan Ditemukan di Perumahan Citra Batam
Artikel 5 hari lalu 247 disimak
Kompleks Kerkhof di Tanjungpinang
Situs Sejarah 3 hari lalu 242 disimak
- Pariwara -
Ad imageAd image
about us

Kami berusaha menjadi CITIZEN yang netral dan objektif dalam menyampaikan pandangan serta pikiran tentang apapun di dunia ini.

  • Tentang Kami
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Ikuti Kami
© Indonesia Multimedia GoWest 2025. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?