BAGI sebagian masyarakat Kepri, sawah adalah hal yang asing. Hanya dapat dilihat dari televisi saja. Tapi bagi yang ingin merasakan sensasi melihat persawahan dan merasakan sensasi menyentuh bulir-bulir pada di yang menguning, dapat datang ke Desa Sri Bintan, Kecamatan Telok Sebong, Bintan.
“Kita ada persawahan yang digarap oleh KT Poyotomo Makmur dan KT Hidup Bersama. Oktober nanti Insha Allah sudah siap panen. Jadi kita mengundang masyarakat untuk ikut panen bersama-sama,” ujar Agus Widyasmoko, S.Sos, M.Si, Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bintan, Senin (27/9/2021) kemarin.
Bintan memiliki potensi pengembangan persawahan seluas 67,5 hektar. Namun yang sudah diusahakan baru 25 hektar saja, oleh KT (Kelompok Tani) Poyotomo Makmur di Desa Sri Bintan, Kecamatan Telok Sebong dan oleh KT Hidup Bersama, Desa Bintan Buyu, Kecamatan Teluk Bintan.
Di kawasan itulah beras Padimas dihasilkan.
“Padimas merupakan singkatan dari Petani Andal, Dedikasi, Inovatif, Menuju Masyarakat Sejahtera. Selama ini Padimas sudah dipasarkan di Bintan dan Tanjungpinang,” tambah Agus.
Bagi masyarakat yang biasa mengkonsumsi nasi dari Padimas, dapat langsung melihat lokasi persawahannya. Karena yang selama ini areal persawahan hanya digunakan untuk produksi tanaman pangan dan perikanan air tawar saja, akan disulap menjadi kawasan agrowisata.
Langkah ini diambil DKPP Kabupaten Bintan, untuk semakin meningkatkan daya saing dan penghasilan para petani. Juga menambah tujuan wisata baru di Pulau Bintan. Apalagi kawasan persawahan tersebut dekat dengan area rekreasi pemancingan Poyotomo. Juga dekat dengan kawasan wisata Lagoi.
“Selama ini kunjungan masyarakat berwisata di lokasi persawahan cukup lumayan, khususnya di hari libur. Mereka mendapat informasi dari mulut ke mulut atau Medsos,” sebut Agus.
Bagi masyarakat yang ingin ikut panen pada Oktober mendatang, dapat menghubungi Ita di 0821 7477 4896 dan Ali di 0813 6409 2112. Atau dapat juga mengunjungi Instagram dkpp_kabupaten_bintan. Paket wisata tersebut ditawarkan seharga Rp 75 ribu.
Terdiri dari tour keliling sawah, panen padi, menggiling padi dan bisa membawa pulang beras Padimas seberat lima kilogram. Juga dapat menikmati pemandangan persawahan dan juga Gunung Bintan.
(*/gas)