PEMERINTAH Kota Batam mengumumkan rencana pembangunan Pasar Induk Jodoh yang dijadwalkan dimulai pada tahun 2026. Proyek ini merupakan bagian dari revitalisasi kawasan Tos 3000, yang selama ini dikenal dengan ketidakrapihan.
Walikota Batam, Amsakar Achmad, menekankan bahwa proyek ini tidak hanya sekadar pembangunan fisik, melainkan juga upaya untuk menata dan menyatukan kawasan perdagangan agar lebih teratur dan representatif.
“Pembangunan pasar ini adalah langkah untuk merapikan Tos 3000. Komitmen dari semua pihak sangat diperlukan,” ujarnya dalam rapat internal teknis pembangunan pada Kamis (3/7/2025).
Pasar ini direncanakan akan dibangun di lahan seluas 2,1 hektare dengan skema kerjasama antara pemerintah dan swasta. Pemko Batam menekankan pentingnya kerjasama yang transparan dalam menentukan kontribusi dari pihak pengelola.
“Kami butuh lembaga independen untuk menghitung kontribusi, agar negosiasi dapat berlangsung objektif,” tambah Amsakar.
Wali Kota juga mengingatkan agar pasar baru tidak menciptakan kesan perbedaan kelas sosial di antara para pedagang.
“Semua pedagang harus mendapatkan fasilitas yang setara. Meskipun ukuran tempatnya berbeda, desain bangunan harus seragam untuk menghindari kesan elit,” tegasnya.
Dengan arsitektur yang terinspirasi oleh budaya Melayu, pasar ini akan mengikuti standar SNI dan mengedepankan kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kenyamanan. Amsakar juga menyatakan bahwa pengelolaan sampah harus mengikuti prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle), dan pasar akan dilengkapi insinerator yang dapat mengolah dua ton sampah per hari.
“Pasar harus ramah lingkungan dan terkelola dengan baik. Ini lebih dari sekadar niaga, tetapi juga mencerminkan wajah kota,” tuturnya.
Amsakar menekankan pentingnya validasi data pedagang yang akan menempati lapak baru. Hanya pedagang yang aktif dan terverifikasi yang diperbolehkan berjualan di pasar tersebut.
Pembangunan pasar akan melalui proses tender sesuai dengan regulasi yang berlaku. Harapannya, keberadaan Pasar Induk Jodoh dapat mengubah kawasan Tos 3000 menjadi lebih tertata dan bersih.
“Kami ingin Batam semakin cantik, dan kawasan 3000 yang semrawut ini harus tertata lebih baik,” pungkasnya.
(sus)