MANAJEMEN Bandara Hang Nadim, PT Bandara Internasional Batam (BIB) tampaknya kapok mengurusi perselisihan antara taksi online dan taksi konvensional yang tak kunjung usai. Terakhir konflik terjadi Minggu lalu (25/6/2023) yang mengganggu mobilitas penumpang bandara.
Karena tampaknya sudah jengah, PT BIB akan menyelesaikan persoalan tersebut dengan menyerahkannya kepada aparat berwajib. “Kami sangat menyesalkan hal tersebut. Perselisihan ini sudah lama, dan bukan hanya di bandara saja, tapi juga di lokasi lainnnya (Pelabuhan Punggur). Untuk itu, BIB menyerahkan kepada aparat hukum untuk menyelesaikan persoalan ini sesuai kearifan lokal. Hal yang harus dipahami kedua belah pihak yakni bandara ini merupakan objek vital nasional yang harus dijaga,” kata Direktur PT BIB, Pikri Ilham Kurniansyah, Rabu (28/6/2023) di Bandara Hang Nadim.
Berbagai upaya telah dilakukan PT BIB, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam solusi jangka pendek, BIB telah melakukan penataan layanan transportasi darat dengan skenario khusus serta memfasilitasi pertemuan antara supir taksi online dan konvensional.
BIB juga telah menyepakati titik jemput taksi online bersama kedua belah pihak yang bertikai. Namun, berbagai upaya tersebut tak kunjung meredakan tensi panas antara keduanya.
Bentrok antara taksi online dan konvensional memang sudah berlangsung sejak lama. Konflik tersebut menimbulkan ketidaknyamanan penumpang bandara. Konflik terakhir yang terjadi Minggu kemarin berakar dari ketidaksepakatan mengenai titik jemput penumpang taksi online di Bandara Hang Nadim. Bahkan karena saking ricuhnya, polisi pun terpaksa mengeluarkan water canon untuk membubarkan kerumunan massa (leo).