PULAU Tanjung Sauh dekat Telaga Punggur, Batam, kini resmi menyandang status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) setelah ditunjuk langsung oleh Presiden Joko Widodo. KEK ini diproyeksikan akan menarik investasi raksasa senilai Rp 190 triliun selama 20 tahun ke depan.
“Total investasi keseluruhan diperkirakan mencapai Rp 180-190 triliun dalam kurun waktu 10-20 tahun,” ungkap Chairman Panbil Group, Johanes Kennedy Aritonang, selaku pengembang KEK Tanjung Sauh, pada Rabu (19/6/2024).
Lebih detail, Johanes menjelaskan bahwa dalam jangka pendek, nilai investasi di Tanjung Sauh akan mencapai Rp 10 triliun. Dana tersebut akan dialokasikan untuk membangun infrastruktur penting seperti waduk, pelabuhan, jalan, dan lainnya.
“Pada tahap awal, kami akan berinvestasi Rp 5-10 triliun untuk membangun infrastruktur dasar seperti waduk, pelabuhan, pengolahan air limbah, jalan, dan penataan lingkungan. Semua ini akan dirampungkan dalam 5 tahun pertama,” paparnya.
Pasca penetapan KEK, Johanes menerangkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk merumuskan rencana aksi pengembangan Pulau Tanjung Sauh. Pembentukan badan pengelola menjadi langkah awal, diikuti dengan penyusunan daftar peralatan yang dibutuhkan.
“Kami akan segera memulai kegiatan fisik di Tanjung Sauh,” tegasnya.
Menyinggung soal keberadaan tiga kampung di Pulau Tanjung Sauh, Johanes memastikan bahwa pihaknya akan melibatkan masyarakat sekitar dalam proses pembangunan. Relokasi pun akan dilakukan dengan mempertimbangkan aspirasi warga.
“Ada kurang dari 200 KK di sana. Kami ingin mereka tetap tinggal dan membantu proses pembangunan. Kami sediakan tempat relokasi yang mereka pilih sendiri, sehingga para nelayan bisa tetap beraktivitas dan anak-anak mereka bisa bekerja di Tanjung Sauh.
Komunikasi dengan warga berjalan baik dan mereka menyambut baik rencana ini,” pungkasnya.
Penetapan Pulau Tanjung Sauh sebagai KEK baru diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut, membuka lapangan pekerjaan baru, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
(ham)