VIDEO berdurasi 56 detik yang sedang ramai dibicarakan di media sosial itu memperlihatkan adegan saat warga berhasil mengamankan dua orang remaja yang kedapatan melakukan aksi asusila. warga menginterogasi keduanya dalam kondisi tanpa busana. Sesekali, tampak si pemeran perempuan yang tengah duduk menangis.
Warga di Sukabumi memang sedang digegerkan dengan beredarnya video mesum yang beredar di media sosial sejak beberapa hari terakhir. Diduga pemeran dalam video itu adalah dua pelajar salah satu SMP di Kota tersebut.
Saat diinterogasi warga usai melakukan aksi asusila di sebuah kuburan, dalam video itu pemeran laki-lakinya tampak duduk. Sesekali ia menjawab pertanyaan warga. Seperti dilansir dari Jawa Pos, video yang beredar di media sosial itu ada dua bagian adegan. Namun yang diposting hanya satu bagian adegan saja.
“Asyiknya main di kuburan gak pakai bayar, gak pakai tiket,” ucap salah seorang warga yang saat itu sedang menginterogasi kedua remaja tersebut.
Terkait beredarnya video tersebut, Ketua PGRI Kota Sukabumi Dudung Koswara di laman Jawa Pos menyayangkan aksi tersebut terjadi di kalangan pelajar. Hanya, ia tidak bisa menyalahkan siapa pun, baik orang tua maupun sekolah.
“Namun hal ini harus jadi pekerjaan rumah kita bersama, terutama orang tua, sekolah dan guru,” paparnya.
Menurutnya, beredarnya video tersebut ‘menampar’ lembaga pendidikan, orang tua dan masyarakat. Karena dianggap tidak maksimal memberikan pemahaman etika ketika di sekolah. Orang tua pun lebih mementingkan ekonomi daripada anaknya dan masyarakat selalu acuh terhadap lingkungannya.
Padahal, lanjut Dudung, secara bersamaan dunia maya begitu masif melalui teknologi digital yang menggerogoti mental pengetahuan dan karakter generasi muda. bagi dia, sistem pendidikan seperti apa pun harus bersinergi antara tiga faktor yakni orang tua, sekolah dan masyarakat.
“Berkaca dari kasus ini, kita harus belajar untuk lebih menanamkan perhatian lebih kepada anak-anak kita,” jelasnya. ***