SEBANYAK 1.746 orang Anggota Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) mengikuti Sumpah Profesi yang dilaksanakan serempak dan tersebar di seluruh Indonesia.
Kegiatan tersebut dipusatkan di Jakarta (secara off-line) dan diikuti oleh peserta lainnya dari luar Jakarta secara daring melalui webinar yang disiapkan oleh Tim IT Sekretariat PP HAKLI, pada Sabtu (29/08) lalu.
Peserta yang mengikuti prosesi sumpah profesi ini berasal dari alumni jurusan kesehatan lingkungan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan, Poltekkes Pemda maupun swasta, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Negeri maupun Swasta, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) dan lain-lain.
Berdasarkan Press Release yang disampaikan oleh Departemen Komunikasi, Publikasi, dan Media Informasi PP HAKLI pada Rabu (2/09), upacara Angkat Sumpah Profesi dipimpin langsung oleh Ketua Umum PP HAKLI Prof. Dr. Arif Sumantri, SKM, M.Kes.
Dihadiri juga oleh Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat (Dirjen Kesmas) Kementerian Kesehatan dr. Kirana Pritasari, MQIH., Direktur Kesehatan Lingkungan Ditjen Kemeneks RI dan Direktur Poltekkes, Dekan FKM beserta Pimpinan Pengurus HAKLI baik Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota, yang berkesempatan hadir pada acara Sumpah Profesi ini.
Ketua Umum PP HAKLI, Arif Sumantri menyampaikan pada peserta agar siap mengabdi sebagai profesi Kesehatan Lingkungan.
Menurut Arif, bahwa peserta yang selesai mengucap sumpah dengan kesungguhan “ikrar” yang penuh makna, artinya telah mendapatkan suatu pengesahan sebagai tenaga kesehatan lingkungan yang dapat bermanfaat.

“Bukan hanya karena proses administrasi dan proses ritual sebagai tahapan sistematis saja, namun dapat memberikan kontribusi di bidang Kesehatan Lingkungan bagi masyarakat Indonesia dan dapat diimplementasikan pada saat pandemi ini” jelas Arif.
Sementara itu Dirjen Kesmas Kemenkes RI, dr. Kirana Pritasari MQIH, menyambut baik Upacara Angkat Sumpah Profesi Tenaga Sanitarian Lingkungan (Sanitarian) Secara Nasional dan mengucapkan selamat kepada seluruh peserta pada upacara angkat sumpah ini.

Menurut Kirana, sumpah yang dilakukan adalah komitmen kepada diri sendiri, kepada Bangsa dan juga disaksikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.
Dirjen Kesmas Kemenkes RI juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pengurus Pusat HAKLI, yang tetap memfasilitasi dan memperlancar pelaksanaan tugas dan fungsi anggotanya sebagai sanitarian walau di masa pandemi, sehingga tidak hanya mendukung para anggotanya dalam meningkatkan kompetensinya saja, namun dapat berkiprah untuk mendukung pemerintah dalam menanggulangi Pandemi COVID-19.
“Pengambilan sumpah adalah salah satu tahap bagi anggota suatu organisasi profesi untuk mendapatkan legitimasi profesionalisme nya. Tidak hanya berkaitan dengan kompetensi yang dipersyaratkan baik oleh pelaku pengusaha, pemerintah ataupun swasta, tetapi juga berkaitan dengan jenjang karir di tempat kerja sanitarian” terang Kirana.

“Sanitarian di masa kini dan mendatang sangat dibutuhkan oleh bangsa kita. Mengingat perkembangan risiko kesehatan akibat perubahan lingkungan telah semakin luas yang mempengaruhi kesehatan lingkungan seperti bahan berbahan beracun Limbah B3, kontaminasi radiasi, pencemaran, keamanan pangan dan sebagainya. Masa Pandemi juga memberikan tantangan kepada kita, untuk dapat mengolah limbah medis dengan baik”, imbuhnya.
Dihadapan para peserta pelantikan, Dirjen Kesmas juga menjelaskan bahwa menurut Teori H.L. Blum yang menyatakan bahwa faktor lingkungan yang dominan, mempengaruhi derajat kesehatan, selain faktor lainnya (Perilaku, Pelayanan Kesehatan dan Keturunan).
Peran Sanitarian sangat besar untuk mewujudkan derajat kesehatan, juga melakukan edukasi kepada masyarakat karena PL memberi kontribusi yang besar. Para Sanitarian adalah garda terdepan dalam pemenuhan hak bangsa ini agar terwujudnya lingkungan yang sehat.
Kekuatan Sanitarian dalam mewujudkan baik dari sisi jumlah tetapi juga kualitasnya merupakan mitra pemerintah baik pusat daerah, dengan melakukan advokasi untuk mewujudkan hak masyarakat memperoleh lingkungan yang sehat.

Para Sanitarian patut berbangga karena memiliki payung hukum berupa Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan, yang dapat dijadikan panduan dalam melaksanakan tugasnya.
Dirjen Kesmas Kemenkes RI juga memberikan pesan dan harapan kepada Sanitarian agar:
1. Pembangunan kesehatan lingkungan adalah bagian dari integral pembangunan nasional secara keseluruhan.
2. Sanitarian harus peka terhadap dinamika pembangunan yang memiliki konsekuensi terhadap keseimbangan manusia dan lingkungan
3. Sanitarian harus dapat menempatkan diri pada posisi yang strategis dalam memfasilitasi masyarkat untuk hidup sehat dari aspek kesehatan lingkungan
4. Sumpah yang diucapkan dalam pengambilan sumpah ini, merupakan wujud komitmen dari para sanitarian untuk menjadi bagian dalam pembangunan bangsa Indonesia, khususnya pembanguan kesehatan.
Pada akhir acara Pengambilan Sumpah ini, Ketua Umum PP HAKLI mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak khususnya peserta. Karena Sumpah Profesi yang dilaksanakan secara daring maupun offline ini merupakan pengalaman pertama yang dilakukan secara virtual dan akan menjadi pembelajaran untuk acara sejenis ke depan agar Indonesia Sehat, Sanitarian Unggul.
Di akhir kegiatan, Sekjen PP HAKLI, Bambang Lukisworo menyampaikan dua pesan inti pada peserta Angkat Sumpah Profesi Tenaga Kesehatan Lingkungan Tahun 2020, yaitu:
1. Bagi peserta angkat sumpah profesi Tenaga Sanitasi Lingkungan Nasional yang belum dapat mendownload Naskah Sumpah Profesinya, maka mulai tanggal 2 September 2020 diminta untuk memonitor emailnya masing-masing untuk mendapatkan informasi virtual account (VA)
2. Berdasar virtual account (VA) tersebut diharapkan peserta segera melakukan pelunasan biaya Angkat Sumpah Profesi TSL , selanjutnya peserta dapat mengunduh atau mendownload Naskah Angkat Sumpah Profesi TSL Nasional.
*(Zhr/GoWestId)
Sumber : Realese Departemen Komunikasi, Publikasi, dan Media Informasi PP HAKLI/ Asep Zaenal Mustofa, SKM, M.Epid. (No. KTA 217111811)