SEBANYAK 150 tenaga kerja asing (TKA) asal China kembali masuk ke PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang, Bintan.
150 TKA ini tiba di Bandara RHF Tanjungpinang pada Jumat (2/10/2020) siang. Mereka menggunakan maskapai Qingdao Airlines, yang terbang langsung dari China.
Kepala Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjungpinang, Agus Jamaluddin mengatakan, kedatangan 150 TKA ini dengan mamatuhu protokoler kesehatan, yang ditetapkan pemerintah. “TKA ini merupakan tindak lanjut dari yang sebelumnya. Jadi totap seluruh sekitar 500 orang, di luar dari WNI,” sebut Jamaludin seperti dilansir dari Antara.
Sementara Kadisnaker Bintan, Indra Hidayat mengatakan, TKA yang datang ini, untuk menjadi ahli di PT BAI, sebagai penunjang percepatan pembangunan perusahaan tersebut, agar segera dapat beroperasi.
“TKA yang datang tadi, merupakan tenaga ahli yang akan dipekerjakan di PT BAI, dalam rangka percepatan pembangunan PT BAI yang rencana akan mulai beroperasi pada awal tahun 2021,” kata Indra.
Indra juga belum bisa memastikan berapa banyak TKA asal China yang akan kembali masuk ke PT BAI, lantaran merupakan domain Pemprov Kepri. “Kita tak tahu bakal datang lagi apa tidak, namun yang jelas harapan kita PT BAI segera beroprasi, dan menyerap tenaga kerja lokal,” kata Indra lagi.
Pjs Gubernur Sebut Ranah Lintas Kementerian
Pjs Gubernur Provinsi Kepri Bahtiar Baharuddin, tak banyak berkomentar, ketika dimintai tanggapannya soal kedatangan gelombang ketiga 150 TKA asal China, untuk bekerja di PT Bintan Alumina Indonesia (BAI), Galang Batang, Kabupaten Bintan, Jumat (2/10).
Menurutnya, kedatangan para TKA asal China itu, ranahnya lintas kementerian, karena ada kaitannya dengan penggunaan TKA.
“Saya sudah dapat laporan dari Pak Sekda dan tim memang ada datang TKA asal China itu. Kita akan koordinasikan dengan kementerian terkait,” katanya di Gedung Daerah, Kota Tanjungpinang, jumat (2/10).
Namun kata Bahtiar, sejauh ini Pemprov Kepri, sudah menyiapkan tim, sebagai bentuk antisipasi kedatangan 150 TKA asal negeri tirai bambu tersebut.
“Tim sudah tau tugasnya. Apalagi terkait protokol kesehatan Covid-19 semua harus mematuhi aturan tak terkecuali,” lanjutnya.
(*)