SEBANYAK 20 orang pengurus inti Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Batam, resmi dilantik untuk mengawal layanan jemaah haji, musim haji tahun 2025.
Pelantikan panitia inti ini dilakukan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Kepri, Zoztafia pada Rabu (23/4/2025) siang di Aula PIH Batam.
Dalam musim haji tahun ini, Embarkasi Batam akan melayani lebih dari 11 ribu jemaah dari empat provinsi yakni Jambi, Riau, Kalimantan Barat, dan Provinsi Kepulauan Riau.
“Yang dilantik hari ini adalah pengurus inti, sekitar 20 orang kepala bidang. Tapi total nanti ada sekitar 80 orang dari Kementerian Agama yang terlibat. Jamaah dari 4 Provinsi 11.200-an,” papar Kakanwil Kemenag Provinsi Kepri, Zoztafia, dalam sambutanya.
Sementara itu Kepala Subdirektorat Bina Jemaah Haji, Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag RI, Khalilurrahman, dalam sambutanya menegaskan bahwa penyelenggaraan ibadah haji adalah tugas yang sangat penting bagi PPIH Embarkasi Batam.
“Penyelenggaraan ibadah haji thn 1446 H ini adalah tugas dan kewajiban kita sebagai PPIH Embarkasi. Tugas PPIH adalah memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan kepada jemaah haji selama melaksanakan ibadah haji, baik di tanah air maupun di tanah suci,” kata Khalilurrahman.
Ia juga memberikan apresiasi terhadap perkembangan persiapan haji, dengan lebih dari 80 persen kabupaten/kota sudah melakukan bimbingan manasik haji.
“Sudah lebih dari 80 persen kabupaten/kota melakukan bimbingan manasik haji. Ini adalah indikasi kesiapan yang sangat baik,” tambahnya.
Khalilurrahman berharap agar seluruh petugas PPIH di Embarkasi Batam diberikan kesehatan dan kelancaran dalam menjalankan tugas mereka.
“Semoga petugas embarkasi Batam diberikan kesehatan, kelancaran, dan kemudahan dalam menjalankan tugas dan kewajibannya untuk melayani jemaah haji,” pungkasnya.
Usai acara pelantikan, kegiatan dilanjutkan dengan meal test (uji rasa) makanan yang akan disajikan kepada jemaah selama berada di asrama dan dalam penerbangan.
Dalam uji rasa ini, Kakanwil Kemenag Kepri menekankan bahwa kualitas makanan harus menjadi perhatian agar tetap lancarnya ibaah haji.
“Karena ini harus hati-hati juga, kita menghindari dari aspek makanan itu tidak menimbulkan hal hal destruktif bagi jamaah. Jadi kita tesrhari ini, ada dari kesehatan, udah terjamin kehalalannya, higienis,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya menyesuaikan rasa dan tekstur makanan dengan kondisi jemaah.
“Kalau daging, jangan sampai keras atau susah di potong. Karena makan di pesawat itu pakai sendok plastik. Kita minta utnuk teksturnya memudahkan jamaah mengonsumsinya,” tambahnya
Menu percontohan seperti rendang, ayam, dan ikan yang disajikan turut diuji dalam kegiatan tersebut. (*)