PESAWAT Kargo Trigana Air yang tergelincir di Bandara Wamena, Pegunungan Papua, Selasa, 13 September 2016, membawa muatan bahan bakar minyak dan bahan kebutuhan pokok.
“Pesawat itu membawa kebutuhan pokok, dan kami sudah bekerja sama dengan Pertamina membawa BBM untuk melayani masyarakat di Wamena,” kata Direktur Operasional Trigana Air Benny Sumaryanto, seperti dilansir dari tempo.co Selasa, 13 September 2016.
Pesawat bernomor TGN7321 tersebut tergelincir sekitar pukul 07.30 saat mendarat. Terdapat tiga kru dalam pesawat bermuatan 15 ton tersebut. Mereka adalah pilot Jatmiko, kopilot Joshua, dan flight operation officer Iwan Sapturi. Ia mengatakan pihaknya telah berhasil mengevakuasi muatan pesawat.
“Tidak ada korban, semua berhasil dievakuasi,” katanya lagi di laman yang sama.
Benny mengatakan pihaknya masih menunggu investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi terkait dengan penyebab tergelincirnya pesawat. Namun, ia memastikan pesawat rusak karena mendarat hingga keluar dari ujung landasan. “Akan ada penyelidikan, sementara kami menunggu investigasi KNKT,” ujarnya.
Sesaat setelah hard landing pukul 07.35 WIT itu, pemadam kebakaran segera menuju tempat kejadian. Tiga kru pesawat dievakuasi. Petugas pemadam menyemprotkan busa ke lokasi pesawat sebagai antisipasi percikan api. Percikan api bisa menyebabkan kebakaran karena pesawat juga mengangkut BBM. Pukul 08.00 WIT, loader dari Trigana Air membongkar-muat barang yang ada di dalam pesawat kargo Trigana PK-YSY. ***