BADAN Pengusahaan (BP) Batam bersama PT Pelindo II akan membuat nota kesepahaman untuk membangun dan mengelola Pelabuhan Batu Ampar. Kerja sama juga akan melibatkan Pelindo II, Pelindo I, dan PT Persero Batam.
Rencananya, MoU antara BP Batam dengan Pelindo II. Pelindo II, Pelindo I, dan PT Persero akan dilakukan di Gedung BP Batam pada Selasa (7/1).
“Besok, BP MoU dengan Pelindo II. Pelindo II MoU dengan Persero dan Pelindo I,” kata Rudi saat ditemui di gedung BP Batam, Batam Centre pada Senin (6/1).
Rudi melanjutkan, MoU BP Batam dengan Pelindo II, untuk pengelolaan gudang di Batuampar. Sementara MoU Pelindo II dengan Pelindo I, dan Persero, untuk membentuk konsorsium.
“Berapa persen pembagian mereka, itu urusannya Pelindo II,” kata Rudi lagi.
Rudi mengaku ingin memastikan rencana yang disiapkan Pelindo II untuk pengembangan gudang di Batu Ampar. Setelah melakukan Mou, pihaknya akan langsung meminta Pelindo II untuk memaparkan rencana mereka.
Sebelumnya, rencana pengelolaan Batuampar dengan Pelindo II dan Pelindo I, sudah disiapkan sejak beberapa tahun lalu. Dimana, Pelindo akan mendukung peningkatan fasilitasi pelabuhan. Ada perjanjian konsesi sesuai dengan biaya yang dikeluarkan. Juga akan ada bagi hasil dari jasa yang dijual.
Kedepan, pengelolaan dan pengoperasian peti kemas di Batuampar akan dilakukan bersama Pelindo. Sehingga langkah itu akan lebih cepat mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan dan pengelolaan peti kemas di pelabuhan Batu Ampar. Mereka akan meningkatkan pengadaan fasilitas Lapangan Penumpukkan (storrage), Connect Crane dan Automated RTG (ARTG).
Saat ini sudah ada dua HMC (Harbour Mobile Crane) yang sudah ada di sana dan ada 2 RTG (Rubber Tyred Gentry Crane) yang sudah beroperasi hasil dari kerjasama operasi (KSO) alat dengan Pelindo I. Alat itu didatangkan dari Pelabuhan Surabaya. Hingga Juni 2019 total TEUs di Pelabuhan Batu Ampar hampir mencapai 439.000 TEUs, dengan rincian 309.000 TEUs ada di Batu Ampar sedangkan sisanya berasal dari Pelabuhan Kabil dan tempat lainnya.
Rudi menambahkan BP Batam juga berencana memperluas area container yard (CY) yang semula 2 hektar menjadi 10 hektar dan rencana direct call ke China dan Afrika. Kami juga mendapat informasi dari Port of Singapore Authority (PSA) bahwa barge (tongkang) boleh sandar di Port of Singapore (PSA) yang akan kami jajaki untuk menekan biaya logistik.
*(bob/GoWestId)


