SEKTOR industri Shipyard dan elektronik menyumbang sekitar 54 persen dari pertumbuhan ekonomi Batam selama ini. Kontribusi ini dinilai perlu ditingkatkan lebih besar lagi, sembari menghadirkan sektor-sektor baru sebagai tulang punggung usaha baru.
Wakil Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Purwiyanto saat ditemui disela-sela acara diskusi panel optimalisasi strategi pengembangan jasa kesehatan international, pada Rabu (05/02) di Batam Centre menuturkan, sektor industri baru yang memiliki nilai tambah tinggi, sektor-sektor strategis unggul untuk Batam di masa depan harus mendapatkan porsi lebih untuk bisa dihadirkan di Batam.
Purwiyanto mengatakan, setidaknya ada lima sektor yang bisa dioptimalkan.
Di antaranya Pertama sektor manufaktur dengan fokus pada industri smartphone, teknologi informasi, dan industri kedirgantaraan. Kedua sektor logistik dengan fokus Transhipment, e-commerce, Warehouse dan Infrastructure link.
Ketiga sektor Wisata dengan fokus pada Electronic Arts (EA) Sport Games Competition, Pengembangan Kawasan wisata terpadu (Agrowisata Sei Temiang ; Camp Vietnam Taman Rusa) dan Industri kreatif (Cinematography).
Keempat, sektor jasa dengan fokus pada Maintenance, Repair, & overhaul (MRO) Pesawat dan Kapal, Shipbuilding/ Shipyard. Dan sektor Pendidikan dan Kesehatan Internasional, Financial Service dan Digital Financial.
Purwiyanto melanjutkan, Batam didirikan untuk Indonesia. Sehingga kontribusi Batam untuk Indonesia harus dibesarkan kembali seperti periode-periode awalnya pembangunannya. Dimana pertumbuhan ekonomi batam pada periode tahun 1991-1997 mencapai rata-rata 17%.
*(bob/GoWestId)