INDUSTRI Pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi yang paling terpukul dari adanya wabah pandemi Covid-19 secara nasional, termasuk di kota Batam dalam delapan bulan terakhir ini.
Seluruh aktifitas usaha baik yang berkaitan langsung maupun tidak dengan sektor kepariwisataan, lumpuh tak berdaya akibat terdampak gelombang virus yang berasal dari Wuhan, Cina ini. Salah satu diantaranya adalah jasa perhotelan.
Dampak utama adanya penurun tingkat hunian hotel itu adalah banyaknya pelaku hotel di Batam yang menghentikan operasional sementara, bahkan ada juga yang menghentikan secara tetap dengan alasan utama tidak sebandingnya antara pemasukan yang diperoleh dengan biaya yang harus dikeluarkan.
Kendati banyak pelaku usaha perhotelan di Batam yang menghentikan operasional usahanya, di pihak lain ada juga yang mencoba untuk bisa bertahan menjalankan roda usahanya di tengah-tengah pandemi ini. Salah satu diantaranya adalah hotel-hotel di bawah management OS Hotel group.
Menurut Managing Director OS Hotel Group, Hastan, sejauh ini mulai adanya pandemi Covid-19 pada awal bulan April, enam hotel di bawah bendera OS Hotel group ini masih terus bisa bertahan melakukan operasional usahanya walaupun harus dengan melakukan beberapa kebijakan efesiensi di beberapa bidang.
“Kami bersyukur enam hotel member OS Hotel masih bisa bertahan sampai sekarang. Walaupun dalam situasi yang sulit seperti ini. Dari awal adanya wabah Covid-19, kurang lebih dua sampai empat bulan antara bulan April hingga Juli, cukup drastis penurunannya. Di hotel kami masih ada juga yang menginap walaupun sedikit” kata Hastan kepada GoWest Indonesia, Kamis (1/10).
Hastan menjelakan, seiring dengan adanya kebijakan new normal (era kehidupan baru) dari pemerintah kota Batam pada pertengahan Juli, sedikit banyak membantu adanya peningkatan okupansi hotel di bulan berikutnya. Namun, kata Hastan, kondisinya menurun kembali pada bulan September, seiring adanya wabah gelombang kedua dan adanya pemberlakuan PSBB di Jakarta.
“Bulan Agustus sudah mulai ada peningkatan lagi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, walaupun belum merata di enam hotel member OS Hotel group, ya rata-rata saat ini 40 persenan lah. Saya bersyukur, aktifitas masyarakat sudah mulai lagi dan aktifitas bisnis di Batam pun sudah bergerak lagi. Di bulan September kembali menurun, mungkin karena adanya PSBB di Jakarta” jelas Hastan.
Ia menambahkan, kebijakan internal management yang dilakukan olehnya beserta jajaran cukup membantu bertahannya operasional hotel-hotel OS Hotel group. Selain itu, kata Hastan, beberapa paket promo yang ditawarkan oleh pihaknya kepada konsumen selama pandemi Covid-19, juga sangat membantu bisa bertahannya operasional hotel.
“Saya bersyukur karyawan kami cukup memahami kondisi yang ada. Jadi, saat ada kebijakan pengaturan jumlah karyawan yang bekerja dan lain-lain, mereka cukup bisa menerima. Selain itu, dari awal adanya wabah covid ini, kami sudah bikin paket promo isolasi mandiri di beberapa hotel member kami, lumayan cukup membantu. Rata-rata penghuninya expatriat dan juga yang longstay.” tutur Hastan.
Di lain pihak, Sales & Marketing Manager OS Hotel Group, Lani mengungkapkan saat memasuki era new normal pada bulan Juli lalu dan seiring mulai maraknya acara pernikahan, pihaknya juga sudah mulai membuat beberapa paket kegiatan yang berkaitan dengan pernikahan.
“Mulai bulan Juli, ada tiga paket yang kami tawarkan kepada masyarakat (konsumen) yang mau merayakan atau mau menggelar moment spsesial tersebut di masa pandemi ini, antara lain paket tunangan, paket akad nikah dan paket resepsi pesta pernikahan. Untuk paket tunangan, kami tawarkan mulai dari harga Rp 3,9 juta untuk 30 pax, paket akad nikah Rp 5,9 juta untuk 40 pax dan paket resepsi pernikahan Rp 14,9 juta untuk 50 pax” kata Lani.
Menurut Lani, harga-harga yang ditawarkan tersebut sudah ternasuk di dalamnya free make up pengantin, venue dan fasilitas lainnya.
Lani juga menambahkan, paket-paket yang ditawarkan tetap dengan memenuhi aturan standar protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
*(Zhr/GoWestId)