PROGRES pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Bengkong Sadai akan segera rampung pada akhir tahun 2022.
“Progres konstruksi proyek IPA sudah mencapai 90,8 persen. Gedung IPAL sudah 100 persen, begitu juga dengan lima stasiun pompa,” kata General Manager (GM) Pengelolaan Lingkungan Badan Pengusahaan (BP) Batam, Iyus Rusmana, Selasa (22/3).
Sementara itu, jaringan pipa yang sudah terpasang menuju kawasan perumahan sudah rampung 93,8 persen. “Tinggal penyelesaian 3,7 kilometer pipa utama di 7 lokasi,” katanya lagi.
Selanjutnya, sambungan pipa ke 11 ribu rumah di Batam Centre baru rampung 69,4 persen.
Iyus menjelaskan bahwa tindak lanjut dari penyelesaian proyek yang dimulai tahun 2017 ini, masih menunggu tinjauan kedua dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Pusat selesai, akhir Desember lalu.
Ia mengatakan setelah tinjauan atau review selesai, maka adendum perpanjangan waktu dan tambahan biaya baru bisa dimulai. “Mengenai perpanjangan waktu telah disetujui oleh Economic Development Cooperation Fund (EDCF)-Korea sampai Desember 2022. Pekerjaan akan dimulai pada April ini,” paparnya.
Setelah selesai Desember mendatang, maka tes pengujian operasional atau commissioning akan dimulai dari Januari hingga Juni 2023. “Dan mulai operasi di Juli 2023,” ungkapnya.
IPAL berfungsi untuk menampung limbah-limbah domestik atau rumah tangga.
Limbah-limbah dari rumah warga tersebut akan dikumpulkan ke stasiun pompa sebelum dialirkan ke waste water treatment plant (WWTP) di Bengkong Sadai.
Limbah domestik akan dinetralisir di Food Chain Reactor (FCR) menggunakan bakteri yang akan memakan zat pencemar dalam air limbah akan diolah menjadi pupuk siap pakai dan air baku (leo).