SATUAN Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 kembali melaporkan perkembangan dan penyebaran kasus virus Corona di Indonesia pada hari ini, Rabu (6/4/2022). Tercatat yerkonfirmasi positif bertambah 2.400 kasus.
Dengan demikian total kasus positif sejak pertama kali diumumkan pada Maret 2020 kini sudah mencapai angka 6.026.324 kasus.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 5.788.714 orang di antaranya telah pulih, setelah pada hari ini pasien yang dinyatakan sembuh bertambah 5.415 dari hari sebelumnya.
Kemudian, Satgas juga melaporkan per hari ini terjadi penambahan pasien meninggal sebanyak 43 pasien. Maka total meninggal karena virus Corona sebanyak 155.464 orang.
Sedangkan kasus aktif kini 82.146 orang atau berkurang 3.058 dari hari sebelumnya. Kasus aktif adalah jumlah pasien yang masih dinyatakan positif dan tengah menjalani isolasi atau dirawat di rumah sakit.
Jumlah spesimen yang diperiksa pada hari ini sebanyak 145.722 sampel. Sementara kasus suspek Covid-19 menjadi 5.077 orang.
Pemerintah mengklaim tren kasus positif virus corona terus menurun. Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan kasus positif kini sudah menurun 97 persen dibanding puncak kasus varian Omicron.
Luhut menyebut kasus aktif juga menurun hingga 83 persen sehingga kini di bawah 100 ribu secara nasional.
Kemudian, jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit turun 85 persen sehingga saat ini tingkat keterisian rumah sakit hanya 6 persen. Luhut mengklaim kasus kematian pun menurun tajam hingga 88 persen dibanding lonjakan kasus sebelumnya.
Atas dasar itu, tidak ada lagi kabupaten/kota yang menerapkan PPKM Level 4 di Jawa dan Bali. Sebagian besar atau 93 persen kabupaten/kota di Jawa dan Bali menerapkan PPKM Level 1 dan 2. Hanya ada 9 daerah yang menerapkan Level 3.
Terpisah, Juru Bicara Satgas Covid-19 dr Reisa Broto Asmoro mengatakan masih banyak orang yang ragu menerima vaksinasi lantaran takut kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) muncul saat tengah berpuasa.
KIPI merupakan hal yang wajar terjadi tak hanya saat menerima vaksinasi Covid-19, tetapi juga vaksinasi lainnya.
“Untuk mengatasi hal tersebut (KIPI) kita harus mengonsumsi obat. Sayangnya, kalau kita lagi puasa tentu bisa menunda minum obatnya sampai waktu berbuka, tapi kalau nggak tahan, sayang sekali terpaksa harus membatalkan puasa untuk minum obat,” ujar dr Reisa dalam siaran Radio Kesehatan.
(*)
sumber: CNN Indonesia.com | detik.com