MASYARAKAT Indonesia kini tengah dikhawatirkan oleh penyebaran penyakit hepatitis akut misterius. Bahkan, tak hanya di Indonesia, jumlah kasus hepatisis misterius di beberapa negara dikabarkan terus bertambah.
Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Mohammad Syahril, mengungkapkan ada kemungkinan penyakit hepatitis akut misterius menyebar melalui pernapasan.
Dia juga menyebut pasien hepatitis misterius ini berisiko menjalani transplantasi hati.
“Diduga penyebarannya memang melalui pernapasan,” kata Syahril dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Jumat (13/5/2022).
Untuk itu, dia mengimbau para orang tua membimbing anaknya agar bisa melakukan protokol kesehatan (Protkes) untuk mencegah terpapar penyakit ini. Mulai dari menghindari kerumunan, menjaga jarak, selalu memakai masker dan rutin mencuci tangan.
“Jadi protokol kesehatan yang berlaku untuk Covid-19 jangan kendor, kebiasaan yang bagus itu harus terus diterapkan,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, dia juga meminta para orang tua lebih waspada. Terutama jika anak telah menunjukkan gejala awal hepatitis akut.
Dia menyebut gejala hepatitis akut ini dibagi ke dalam tiga tahap, yakni tahap awal biasanya anak mengalami sakit perut, mual, muntah hingga diare. Sebaiknya dalam kondisi ini anak segera dilarikan ke rumah sakit.
Kemudian gejala lanjutan yakni saat anak mulai mengalami penyakit kuning yang biasanya dimulai dari mata yang menguning hingga ke seluruh tubuh. Dan terakhir adalah tahap lanjutan parah, biasanya pada tahapan ini kondisi anak sudah benar-benar memburuk.
“Tahap ini warna urine sudah seperti teh dan di feses ditemukan lendir putih. Pada tahap ini gejalanya sudah benar-benar memburuk,” kata dia.
(*)
sumber: CNN Indonesia.com


