SALAH satu desa perbatasan di Kepri, yakni Desa Bayat di Anambas kini bisa menikmati setrum listrik PLN selama 14 jam sehari, dari pukul 17.00-07.00 WIB.
Melalui program Kepri Terang, listrik tersebut berasal dari pengadaan mesin diesel oleh PLN Tarempa Anambas dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri.
Peninjauan langsung ke rumah warga dilakukan oleh Gubernur Kepri, Ansar Ahmad bersama Bupati Anambas, Abdul Haris, dan Manager PLN Tarempa, Deddi Martin.
“Secara bertahap kita ingin menuntaskan program Kepri Terang ini, sekarang dengan aliran listrik yang masuk, warga bisa melakukan lebih banyak aktivitas utamanya anak-anak untuk belajar di malam hari,” kata Ansar, Kamis (14/7).
Selain Desa Bayat, masih ada 8 desa lainnya di Anambas yang sudah menikmati aliran listrik, yakni Desa Sunggak, Air Putih, Serat, Lingai, Mujan, Kiabu, Mengkait dan Telaga.
Sementara di lokasi lain seperti Kabupaten Karimun, ada Desa Degong, Desa Selat Mi, Desa Ngal dan Desa Semembang. Di Kabupaten Lingga, desa yang baru saja dialiri listrik yakni Desa Busung Panjang.
Program Kepri Terang ini berupaya menjalin kerja sama dengan SKK Migas di Anambas, agar dapat menyalurkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mengaliri listrik ke desa di Anambas.
“Dari waktu ke waktu kita coba tingkatkan lagi jam nyalanya, yang masih tujuh jam kita tambah jadi empat belas jam, yang empat belas jam kita coba penuh dua puluh empat jam, kita nanti bahas bersama PLN,” katanya lagi.
Dengan semakin bertambahnya desa berlistrik di Kepri, Rasio Desa Berlistrik (RDB) Kepri telah mencapai 93,75 persen dan Rasio Elektrifikasi PLN sebesar 98,65 persen (leo).