BARU 3 bulan diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, plafon salah satu masjid terbaru di Batam, yakni Masjid Tanjak runtuh, Kamis (8/9). Berdasarkan video yang viral di tengah warga Batam, plafon yang runtuh tersebut hampir mencakup seluruh bagian kubah masjid.
Selaku pengelola Masjid Tanjak, Badan Pengusahaan (BP) Batam mengakui terjadi kerusakan parah di masjid tersebut. Mereka menduga penyebabnya karena curah hujan yang membuat kelembaban tinggi di plafon.
“Memang benar plafon masjidnya jatuh. Karena kelembaban yang ada di plafon masjid tersebut,” ujar Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait, Kamis (8/9).
Ia selanjutnya mengatakan saat ini Masjid Tanjak telah ditutup untuk umum dan perbaikan akan segera dilakukan untuk mengatasi kerusakan tersebut. “Ini masih tanggung jawab dari kontraktor karena masih dalam masa pemeliharaan,” paparnya.
Sementara itu, Wali Kota Batam, Muhammad Rudi datang langsung meninjau masjid kebanggaannya tersebut. Ia meminta agar kontraktor segera memperbaiki dan mengganti dengan konstruksi yang lebih besar dan lebih rapat. Waktu yang diberikan untuk perbaikan paling lama 2 bulan.
Sebagai infomrasi, proyek pembangunan Masjid Tanjak telah dilakukan sejak 23 Desember 2020. Kontraktor pemenang PT Nenci Citra Pratama. Masjid terbaru ini dibangun di atas lahan seluas 15 ribu meter pesegi, dengan total luas bangunan mencapai 4.983 meter persegi. Terdiri dari dua lantai, dengan lantai bawah sleuas 1.963 meter persegi, serta lantai mezzanine seluas 460 meter persegi.
Konsep dari bangunan masjid ini terinspirasi dari bentuk tanjak, yang merupakan lambang kewibawaan dan identitas dikalangan masyarakat Melayu.
Adapun fasilitas penunjang yang dapat dinikmati wisatawan yakni kolam air mancur, area parkir umum, area parkir VVIP dan taman untuk kegiatan outdoor.
Nilai kontrak pembangunan masjid ini mencapai hampir Rp 40 milyar ini, dengan waktu pelaksanaan pekerjaan selama 16 bulan (leo).