KETUA Komisi II DPRD Kepri, Wahyu Wahyudin menyoroti pelayanan air bersih dari SPAM BP Batam yang masih banyak dikeluhkan masyarakat Batam. Menurut legislator tersebut, pengelola air bersih harus memikirkan solusi jangka panjang untuk mengakomodir kebutuhan warga.
“Terkait pelayanan dari SPAM, masih banyak keluhan dari masyarakat mengenai mati air baik itu total maupun bergilir. Hal ini sangat disayangkan, karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya dan juga tidak ada persiapan dan solusi,” kata Wahyu di Batam Centre, Selasa (14/2).
Ia mengaku bersyukur bahwa saat ini masih musim hujan, sehingga warga yang kesulitan bisa menampung air hujan. Tapi tetap saja hal ini sangat ia sayangkan, mengingat hal ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Selain itu, Wahyu juga mempertanyakan berita baru-baru ini yang menyatakan bahwa kualitas air baku di Waduk Sei Ladi mengalami penurunan. “Menurunnya karena apa. Apa sebelumnya tak ada pengecekan rutin. Ketika ada hal-hal seperti itu seharusnya dipersiapkan, sehingga distribusi air pun tidak tersendat atau tertunda. Air itu kebutuhan hidup orang banyak,” tegasnya.
Seyogyanya, pengelola air saat ini yakni SPAM BP Batam harus mempersiapkan mulai dari infrastuktur, kebijakan, manajemen dan tehnik yang baik untuk mengelola air Batam.
“Artinya dalam mengelola air yang dulunya dari ATB, kemudian diambil alih pemerintah yang dibantu Moya, maka seharusnya sudah siap dengan konsekuensinya. Pelayanan harus lebih baik dari sebelumnya,” tuturnya.
Pelayanan yang kurang baik selain merugikan masyarakat juga merugikan pemerintah daerah, pasalnya ketika air mati dan tidak bisa digunakan masyarakat, maka akan mengganggu kegiatan ekonominya.
“Karena ketika ada banyak kebocoran, air mati beberapa hari, dan masyarakat tak bisa menggunakan, maka pendapatan juga mungkin berkurang. Ini kerugian yang juga berdampak pada pendapatan asli daerah. Jadi, kami imbau supaya perbaiki sistem, agar kualitas air meningkat dan berdampak positif pada warga Batam,” pungkasnya (leo).


