SEJAK diresmikan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di 2022 lalu, Nongsa Digital Park (NDP) menjadi target dari sejumlah investor luar negeri yang bergerak di sektor digital. Terakhir perusahaan dari Singapura, Princeton Digital Group (PDG) berencana berinvestasi Rp 15 triliun untuk membangun data center.
Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi berjanji akan mengawal investasi ini agar segera terealisasi. Ia mengaku optimis kehadiran PDG akan memperkuat posisi NDP sebagai hub data center di Indonesia bagian barat.
“Kami sangat senang PDG Singapura telah memilih Batam untuk membangun proyek hyperscale 96 MW guna menyediakan kapasitas pusat data yang lancar dan stabil bagi pelanggan mereka. Kami akan memberikan dukungan dan berkomitmen mengawal kelancaran proyek besar ini di Batam,” tuturnya baru-baru ini.
Sebagai rencana awal, PDG akan membangun kampus di atas lahan seluas 6 hektar. Kampus ini terdiri dari 4 gedung yang dipasok daya sebesar 96 MW.
Ketua dan Kepala Eksekutif Princeton Digital Group, Rangu Salgame mengatakan Princeton Digital Group PDG adalah pengembang dan operator infrastruktur internet terkemuka.
PDG juga telah beroperasi di Cina, Singapura, India, Indonesia, dan Jepang, portofolio pusat datanya memperkuat perluasan hyperscaler dan perusahaan di ekonomi digital yang tumbuh paling cepat di seluruh Asia.
“Kampus baru di Batam memperkuat strategi pertumbuhan kami dan memantapkan kehadiran kami yang sudah kuat di seluruh wilayah di China, Singapura, India, Indonesia, dan Jepang,” ungkapnya.
Pemilihan Batam karena berdasarkan kebutuhan jangka panjang dari pasar ekonomi digital yang terus tumbuh di Asia Tenggara.
Persaingan raksasa digital memang sangat ketat di benua Asia, khususnya Asia Tenggara. Misalnya Amazon, Microsoft Corp dan Alphabet Inc Google menghadapi persaingan ketat dari perusahaan-perusahaan dari China.
Asia Tenggara sendiri merupakan rumah dari Sea.Ltd dan Alibaba Group Holding Ltd.’s Lazada, dimana pertumbuhan ekonomi digital tersebut telah mencapai 330 miliar dolar Amerika hingga 2025, menurut laporan dari Google, Temasek Holdings and Bain&Co.
Asia Tenggara merupakan pasar yang sempurna, karena penggunaan smartphone yang tinggi, yang menciptakan dunia digital online yang terus bertumbuh. Akibatnya, pasar-pasar baru seperti teknologi cloud dan data center menjadi perhatian utama dari para raksasa digital
Sementara itu Vice-President & Head Kemitraan Regional Dewan Pengembangan Ekonomi Singapura, Herman Loh menurutkan bahwa infrastruktur yang tangguh, andal, dan stabil adalah pendukung utama dalam ekonomi digital, dan ekspansi terbaru PDG di Nongsa.
Keberadaan PDG di Batam menurutnya akan meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan perusahaan digital yang terus berkembang dan menyediakan space bagi yang ingin berekspansi di kawasan ini.
Berkantor pusat di Singapura, PDG adalah pemimpin di pasar hyperscaler Asia. Perusahaan meluncurkan pusat data 48 MW di Mumbai pada Desember 2022 dan berkembang pesat di Asia dengan total kapasitas 600 MW di seluruh portofolio 20 pusat data di lima pasar utama. Sementara pusat data 100 MW di Saitama, Tokyo, dijadwalkan selesai pada tahun 2024.
Hingga saat ini terdapat 5 data center di KEK NDP, yakni Data Center Nasional Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI Tahap 1, yang akan segera beroperasi secara komersial di 2024.
Lalu Data Center Global Data Solution (GDS) milik perusahaan China, Data Center First Nongsa One miik perusahaan Singapura dan 2 data center lainnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto telah menetapkan target investasi KEK NDP sebesar Rp 40 triliun hingga 2030 mendatang. Untuk saat ini, investasi yang telah terkumpul sebesar Rp 2,6 triliun dan mampu menyerap 1.600 tenaga kerja (leo).