AKSES jalan dari kawasan relokasi di Tanjung Banon, pulau Rempang dengan pusat kota Batam, segera dibuka untuk memudahkan mobilitas dan membuka peluang ekonomi baru bagi warga yang tinggal di sana nantinya.
Menurut Walikota/ Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, akses masuk berupa jalan utama juga akan mempermudah warga untuk membuka kegiatan ekonomi.
Sementara untuk proses ganti untung bagi warga kampung tua di pulau Rempang yang direlokasi sehubungan proyek Ecocity, tidak akan berbeda alias akan diseragamkan.
“Tidak akan berbeda, sama, masing-masing nanti dapat 500 meter persegi, dan rumah yang harganya tidak lebih dari Rp 120-an juta akan kita berikan kepada mereka,” kata Rudi, Kamis (28/9/2023) kemarin.
Ia menjelaskan juga bahwa lahan di kampung baru Tanjung Banon dan Dapur 3 kelak nanti juga akan mendapatkan sertifikat hak milik.
“Intinya, semua tempat perpindahan ke tempat baru akan kami lengkapi. Sekarang tergantung masyarakat saja kalau ingin masuk ke Tanjung Banon semua kita tidak ada masalah, maka nanti proses pendataan harus cepat karena di Tanjung Banon status tata ruangnya berbeda dengan yang di Dapur 3, di Dapur 3 itu semuanya sudah HPL, dan HPL nya tinggal kita terima saja, pak Menteri ATR bilang ke kami sudah selesai tinggal kami serahkan,” kata Rudi.
Menurutnya, lahan untuk relokasi warga Rempang di Dapur 3 sudah bisa langsung dikerjakan. Sementara di Tanjung Banon harus dilengkapi dulu agar nanti tidak bermasalah.
(ham)