KEHIDUPAN berdampingan antara manusia dan satwa liar, khususnya di kawasan perkotaan yang terus berkembang, seringkali memunculkan berbagai tantangan. Salah satu contoh nyata adalah kejadian berulang kemunculan buaya muara di sekitar Perumahan Muka Kuning Pratama, Sagulung, Kota Batam. Fenomena ini telah menjadi perhatian serius dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau dan masyarakat setempat.
SEJAK tahun 2017, warga sekitar telah melaporkan penampakan buaya muara di parit besar dekat pemukiman mereka. Pada Januari 2024, frekuensi penampakan bahkan meningkat hingga lima kali. Puncaknya, pada bulan Agustus 2024, video viral memperlihatkan seekor buaya berjemur di pinggir parit, memicu kehebohan dan kekhawatiran masyarakat.
Menanggapi situasi ini, BBKSDA Riau telah melakukan berbagai upaya, termasuk Koordinasi dengan Masyarakat. Tim BBKSDA secara aktif berkomunikasi dengan warga setempat untuk memberikan pemahaman mengenai habitat alami buaya dan pentingnya menjaga kelestarian satwa tersebut.
Kepala Seksi Wilayah II Batam Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Tommy Steven Sinambela menyebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan masyarakat terkait kemunculan buaya tersebut baru-baru ini.
“Terkait buaya yang masih di habitatnya, kami lakukan koordinasi dengan para pihak di wilayah tersebut, untuk menyampaikan bahwa lokasi tersebut memang sebagai habitat alaminya,” sebut Tommy.
Kampanye sosialisasi telah dilakukan untuk mengedukasi masyarakat tentang cara-cara aman beraktivitas di sekitar habitat buaya dan menghindari konflik dengan satwa liar. Tim survei juga secara berkala memantau keberadaan buaya dan kondisi habitatnya untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam pengambilan keputusan.
Alasan Buaya Bertahan di Habitatnya
MESKIPUN telah dilakukan upaya evakuasi pada tahun 2017, buaya tersebut selalu kembali ke habitat aslinya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor:
- Ketersediaan Sumber Daya: Parit besar di sekitar perumahan tersebut menyediakan sumber makanan yang melimpah bagi buaya, seperti ikan dan hewan kecil lainnya.
- Lingkungan yang Kondusif: Habitat yang tenang dan terlindung dari gangguan manusia membuat buaya merasa aman dan nyaman untuk tinggal di area tersebut.
- Proses Adaptasi: Buaya merupakan hewan yang sangat adaptif dan mampu bertahan hidup di berbagai kondisi lingkungan, termasuk di dekat pemukiman manusia.
Adapun untuk pencegahan agar buaya tidak menjadi ancaman bagi masyarakat, Tommy mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mengganggu keberadaan buaya.
Selain itu, masyarakat juga tetap diminta waspada, agar tidak beraktivitas di sekitar parit besar yang jadi habitat buaya.
“Sebagai langkah mitigasinya maka lokasi yang diindikasikan sebagai habitatnya agar tidak diganggu dan diberikan peringatan terhadap warga untuk menghindarinya dan tidak beraktivitas di habitat alami buaya,” katanya.
Kemunculan Kembali Buaya di Sagulung
KEHIDUPAN masyarakat di sekitar Sungai Langkai, Sagulung, kembali dibayangi oleh ancaman serius. Kemunculan berulang seekor buaya berukuran besar di siang bolong pada Senin (12/8/2024) kemarin di dekat perumahan Sagulung Raya telah menghebohkan warga dan memicu kekhawatiran akan keselamatan.
Buaya yang sempat berhasil menghilang setelah upaya penangkapan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah II Batam, kini kembali muncul dan semakin mendekati pemukiman warga. Kondisi ini memaksa masyarakat untuk lebih waspada dan menghindari aktivitas di sekitar bantaran sungai, termasuk memancing.
Kapolsek Sagulung, Iptu Rohadi Tambunan, mengimbau seluruh warga untuk senantiasa berhati-hati. “Masyarakat yang tinggal di sepanjang alur sungai harus selalu memperhatikan aktivitas anak-anak mereka. Jangan biarkan mereka bermain di dekat sungai. Orang dewasa pun sebaiknya menjauhi area tersebut,” tegas Kapolsek.
Ancaman serius dari keberadaan buaya ini telah mendorong pihak kepolisian untuk berkoordinasi dengan BKSDA. Kepala resort BKSDA Mukakuning Rempang Batam, Yon Romby, mengakui bahwa pihaknya tengah berupaya keras mengatasi permasalahan ini. “Kami telah menyiapkan beberapa rencana penanganan, salah satunya adalah evakuasi buaya jika ditemukan berkeliaran di pemukiman warga,” ujar Yon.
(sus)